Rehabilitasi ini dilakukan untuk menyelamatkan setiap individu warga binaan pemasyarakatan (WBP) sehingga memiliki proses perubahan perilaku yang berangsur-angsur membaik akibat penyalahgunaan narkoba.

Rehabilitasi ini ditangani oleh Yayasan Caritas PSE, yakni lembaga sosial yang aktif dalam menjalankan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza.

Kadiv Kesehatan Yayasan Caritas PSE, Denny, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari Lapas Lubuk Pakam sehingga mereka bisa menjalankan tugas sosial dengan memberikan hak rehabilitasi napi.

"Semoga program sinergi ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah bahwa korban penyalahgunaan narkotika harusnya mendapat hak rehabilitasi," kata Denny.

Dalam kegiatan hari ini turut hadir Koordinator Program Rehabilitasi Lapas Yayasan Caritas PSE, Taufik Ismail.

Sementara Kepala Lapas Lubuk Pakam, Hudi Ismono, mengharapkan 30 WBP tersebut juga mendapat dukungan penuh dari keluarganya masing-masing.

"Bahwa rehabilitasi merupakan sebuah tindakan untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui generasi muda yang memiliki kompetensi sehat, bebas dari narkoba," ujar Hudi.

"Perlu dipahami bahwa proses melepaskan diri dari narkoba untuk penggunanya tidaklah mudah. Selain menjalani rehabilitasi narkoba, WBP juga membutuhkan dukungan keluarga dan masyarakat agar dapat kembali menjalani hidup sehat dan produktif," pungkasnya.

(KAH/EAL)