PT GST Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

PT GST Bedah Rumah Warga Kurang Mampu
Dirut PT GST Sawaluddin Toelle (kiri) bersama Sulaiman Matondang, warga kurang mampu penerima program bedah rumah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Galang - Sebagai bentuk komitmen terhadap warga kurang mampu, PT Galang Solusi Teknik (GST) yang bergerak di bidang alat telekomunikasi melakukan bedah rumah di Dusun III, Desa Jaharun-B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Direktur Utama (Dirut) PT GST, Sawaluddin Toelle, kepada Analisadaily.com, Senin (23/11) menjelaskan, bedah rumah tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dalam rangka membantu warga kurang mampu agar mendapatkan tempat tinggal yang layak sehingga bisa menjalani hidup dengan aman dan nyaman.

Menurutnya keberadaan GST juga harus punya kontribusi dalam pembangunan terutama dalam partisipasi menyukseskan program Pemkab Deli Serdang yang mengandalkan tiga pilar pembangunan yakni pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.

“Ini program CSR kita dan kontribusi dalam pembangunan secara langsung yang bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” ungkapnya.

Program bedah rumah tersebut dilakukan November 2020 lalu dengan masa kerja sekira 1 bulan lebih sepekan dengan ukuran sekira 6 meter x 16 meter secara permanen. Namun biaya bedah rumah yang awalnya dari tepas dan papan itu tidak dirinci Sawaluddin.

“Saya kira, biayanya tidak sebanding dengan banyaknya nikmat Allah kepada saya melalui perusahaan saya. Gak usah disebutlah biayanya,” ucapnya.

Sementara penerima manfaat bedah rumah, Sulaiman Matondang (62) dan istrinya Wonten (68) mengaku sangat bersyukur dengan bantuan tersebut. Pasalnya, ia memastikan dirinya tidak akan mungkin bisa membangun rumah permanen tersebut bila merujuk kepada penghasilannya sehari-hari yang bekerja serabutan.

“Gak mungkin lah Pak. Sedangkan untuk makan sehari-hari saja gak cukup. Wong kadang kerja kadang nggak,” ungkap Sulaiman.

Sulaiman sendiri tinggal di rumah itu bersama istrinya yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tanggal dengan dua cucunya yang masih menjadi tanggungan dirinya. Ia pun mengaku merasa aman dan nyaman tinggal di rumah permanen yang baru dibedah tersebut.

(AK/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi