Ngobar Bersama Wartawan, Akhyar-Salman Tidak Akan Beli Suara Masyarakat

Ngobar Bersama Wartawan, Akhyar-Salman Tidak Akan Beli Suara Masyarakat
Akhyar Nasution saat berbincang dengan para wartawan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Calon Wali Kota Medan Nomor umUrut 1, Akhyar Nasution, mengaku sudah melakukan persiapan khusus menghadapi debat terakhir Pilkada Medan 2020 yang akan digelar Sabtu (5/12) sore.

Ditemui di Taman Sei Putih Simpang Barat, Akhyar mengatakan, saat debat nanti hanya akan fokus pada penjelasan mengenai apa yang akan dikerjakan dalam 3,5 tahun ke depan jika terpilih menjadi Wali Kota Medan.

Pekerjaan itu, kata Akhyar, antara lain membangun pemerintahan yang bersih.

"Pemimpin itu bisa rusak kalau diawali dari transaksi politik. Kalau politik uang mendominasi, jabatan politik dihasilkan dari membeli suara rakyat, maka si pemimpin akan terbebani oleh pengembalian dana. Berdasarkan itulah, Akhyar-Salman tidak akan melakukan upaya pembelian suara masyarakat," ujar Akhyar, Sabtu (5/12) pagi, saat Ngopi Bersama Akhyar (Ngobar) dengan para wartawan.

Dengan tidak melakukan transaksi politik, kata Akhyar, maka setelah terpilih pun tidak akan kesulitan memberikan sanksi kepada pimpinan OPD maupun ASN yang tidak bekerja maksimal.

"Saya kan tinggal gampang 'nekek' kepalanya, karena saya kan gak jual jabatan itu sama orang-orang," sebutnya.

Dengan keadaan ini, Akhyar mengajak semua peserta Pilkada dan penyelenggara pemilu agar menjalankan kontestasi ini dengan baik dan jujur, serta apa adanya.

"Biarkan masyarakat Kota Medan memilih dengan merdeka," ajaknya.

Seperti diketahui, masyarakat Kota Medan akan melakukan pemungutan suara pada Rabu, 9 Desember 2020, mendatang. Ada dua kandidat yang memperebutkan suara masyarakat Kota Medan.

Saat disinggung apa yang terkesan selama masa kampanye, Akhyar menyampaikan kesan kegembiraan sangat banyak.

Dia bercerita, saat kunjungan ke Medan Belawan menyapa warga, tiba-tiba, ibu-ibu keluar rumah sambil menyodorkan kue khas Melayu berikut talam-talamnya.

"Ibu itu bilang ke saya, ini pak cicipi kue Rasidah baru dibuat. Spontan saya terkejut dan tertawa, sambil merasakan kuenya. Saya pun bercanda, saya boleh bawa talamnya. Di jawab ibu itu pula, bawa aja pak. Sambil tertawan saya dan tim semua yang waktu itu ikut," ceritanya.

Kesan lainnya, ungkapnya, banyak seniman di Kota Medan menyumbangkan karya-karyanya dalam bentuk lagu sebagai bentuk dukungan kepada pasangan Akhyar-Salman.

"Tambah lagi banyak kali emak-emak yang antusias buat kegiatan dan minta foto bersama. Inilah sebuah demokrasi kegembiraan, itu saja ya kegembiraan saya saat ikut kontestasi Pilkada Medan ini. Yang lain-lain, gak usah diceritakan ya," katanya sambil tertawa dan wartawan pun ikut tertawa.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi