Ratna Juwita Bantah Potong Insentif untuk Tenaga Kesehatan

Ratna Juwita Bantah Potong Insentif untuk Tenaga Kesehatan
Kapala Puskesmas Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Ratna Juwita, saat memberikan keterangan, Rabu(17/2). (Analisadaily/Arifin)

Analisadaily.com, Kisaran - Kapala Puskesmas Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Ratna Juwita, membantah tuduhan memotong dana insentif Covid-19 yang disalurkan ke tenaga kesehatan.

"Itu tidak benar kalau saya memotong dana insentif Nakes yang bekerja di Puskesmas yang saya pimpin," kata Ratna, Rabu (17/2).

Kata dia, dana insentif tersebut itu masuk ke rekening Nakes masing-masing yang menerima.

"Ada kriteria Nakes yang berhak mendapatkan dana insentif Covid-19 dan dana itu langsung masuk ke rekening masing-masing Nakes yang menerima," sambungnya.

Dia juga menyebutkan, ada 17 Nakes di Puskesmas Sidodadi yang berhak mendapatkan dana insentif dari Kemenkes dan itu sudah diatur dalam Keputusan Mentri Kesehatan (KMK) nomor HK. 0107./menkes/2539/2020.

"Ada rumus bagi Nakes yang mendapatkan dana insentif, dan rumus itu sudah diatur dalam peraturan KMK tersebut," ujarnya.

Sebelumnya para Nakes terlebih dahulu melakukan verifikasi berkas yang terdiri dari dinas kesehatan dan inspektorat.

"Untuk Puskesmas Sidodadi ada 17 orang Nakes yang terverifikasi untuk mendapatkan dana insentif Covid-19 dan selanjutnya saya sendiri yang menge-SK 17 Nakes untuk mendapatkan dana insentif Covid-19," ucap Ratna.

Disinggung mengenai adanya rencana demo Nakes yang mana insentif nya dipotong oleh Kapus, dirinya membantah bahwa yang mau rencana demo tersebut bukan Nakes yang dapat dana insentif, tapi Nakes yang tidak mendapat dana insentif.

"Yang rencana mau demo tadi bukan Nakes yang mendapat insentif dipotong, tapi Nakes yang tidak mendapat insentif, dan itu sudah kita selesaikan dengan musyawarah," tambah Ratna.

(ARI/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi