Kebiasaan Berbelanja Kaum Millenials

Kebiasaan Berbelanja Kaum Millenials
Pembayaran menggunakan PayLater dan PayLaterCard semakin memudahkan kaum millenials dalam berbelanja online. (Pixabay)

Analisadaily.com, Medan - Populasi kaum millenials di Indonesia cukup besar. Dari total 265 juta jiwa, sekitar 63 jutanya berusia 20 hingga 35 tahun, berdasarkan data dari Bappenas tahun 2018. Mereka inilah pangsa pasar potensial untuk beragam produk, karenanya para pelaku bisnis perlu memahami dengan baik kebiasaan berbelanja kaum millenials.

Gaya Berbelanja Generasi Internet

Kaum millenials sekurang-kurangnya menghabiskan 3-4 jam per hari dengan gadget-nya, baik untuk menonton video secara daring ataupun membuka berbagai platform media sosial. Generasi internet yang lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial ini memiliki kebiasaan berbelanja menggunakan jalur daring, baik dalam meneliti barang incaran maupun melakukan pembelian.

Belanja Mengikuti Passion

Kaum millenials lahir di rentang tahun 1980-1990, dan kini merupakan generasi yang tidak lagi bicara tentang kebutuhan melainkan keinginan atau passion. Bila hari ini ada penawaran menarik untuk produk kecantikan atau gadget baru, mereka tidak akan ragu untuk segera klik “Beli” di layar ponsel.

Metode Pembayaran yang Mudah

Kaum millennials juga lebih melek teknologi dan tren terbaru dalam berbelanja. Mereka pun berbelanja menggunakan metode pembayaran yang lebih mudah dan menguntungkan, misalnya dengan memanfaatkan PayLater dan PayLaterCard. #JujurGunaBangetdeh. Selain itu, tak sedikit kaum millenials yang mulai mencari informasi mengenai cara apply kartu kredit untuk pemula.

Tidak Surut oleh Pengalaman Buruk

Kendati mengalami satu dua kali hal yang mengecewakan saat berbelanja online, tidak menyurutkan minat kaum millenials untuk terus berbelanja secara online. Jika kecewa dengan satu toko, mereka akan lebih berhati-hati dan mewanti-wanti rekan ataupun kerabat untuk tidak berbelanja di toko tersebut. Mereka juga tidak ragu merekomendasikan bila merasa puas berbelanja di sebuah toko online.

Penuh Pertimbangan

Jangan salah, walaupun dikenal dengan generasi yang doyan belanja, kaum millenials memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan membeli suatu barang. Pertimbangan pertama mengenai harga, lalu keunggulan produk, fitur-fiturnya apa saja, apakah ada program diskon, diproduksi oleh negara mana, yang tak kalah penting adalah bagaimana komentar pembeli sebelumnya. Kaum millenials senior tampak cukup kompleks dalam mengambil keputusan saat hendak berbelanja, sementara kaum milenials junior relatif lebih simpel.

Bargain Hunter Shopper

Seperti telah disampaikan sekilas di atas, kaum millenials memasukkan promosi atau potongan harga sebagai bahan pertimbangan saat akan membeli barang. Rata-rata dari mereka termasuk tipe pembelanja bargain hunter yang gigih mencari barang incarannya dengan harga paling murah.

Bagaimana pun, kaum millenials yang memang berada di usia bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, merupakan target pasar terbesar bagi e-commerce.Usaha untuk meningkatkan penjualan di kalangan millenials dapat dilakukan dengan membuat navigasi website yang mempermudah menemukan produk-produk diskon serta memperlihatkan seberapa banyak mereka bisa berhemat. Program cashback juga sesuatu yang menarik minat kaum millenials dalam berbelanja.

Setia pada Platform Belanja Tertentu

Sekali mendapatkan hatinya maka mereka akan setia, seperti itulah kira-kira gambaran kaum millenials dengan platform belanja online yang mereka percayai. Setelah serangkaian pertimbangan, kaum millenials akan terus membeli di platform tertentu sepanjang platform tersebut dapat mempertahankan reputasi dan kredibilitasnya.

(Adv)

Baca Juga

Rekomendasi