Panti Asuhan Amaliyah Bangun Asrama Khusus Calon Hafidz Qur'an

Panti Asuhan Amaliyah Bangun Asrama Khusus Calon Hafidz Qur'an
Peletakan batu pertama asrama calon hafidz Qur'an di Panti Asuhan Amaliyah Tebingtinggi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Wali Kota Tebingtinggi diwakili Kabag Kesra, Syahbana Hasibuan, melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama yang diperuntukkan calon hafidz Qur'an di Panti Asuhan Amaliyah Tebingtinggi.

Turut hadir dalam acara itu Ketua DPRD Tebingtinggi Basyaruddin Nasution beserta isteri, Wakil Bupati Batubara Oky Firma Iqbal, mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap beserta isteri, mewakili Ketua MUI Kota Tebingtinggi Agus Khair Nasution, Wakil Kepala Bank Sumut Cabang Tebingtinggi Erlianda Purba, Direktur Huppas Centre Indonesia Medan Sakhira Zandi, Ketua Yayasan Pendidikan Islam AD Durra Medan Muhammad Rais, Ketua Yayasan Panti Asuhan Amaliyah Eddy Syofian dan pengurus yayasan beserta anak-anak Panti Asuhan Amaliyah.

Syahbana dalam sambutannya mendukung rencana Yayasan Panti Asuhan untuk mempersiapkan anak asuh menjadi penghafal Qur'an guna menempah karakter dan pemahaman nilai-nilai agama Islam.

Menurutnya Pemko Tebingtinggi sejak berdirinya Panti Asuhan Amaliyah tahun 1978 tidak pernah absen dalam membantu kebutuhan anak asuh karena Pemko merupakan salah satu pendirinya.

Terkait pembangunan asrama panti, melalui APBD tahun 2021 telah mengalokasikan bantuan hibahnya sebesar Rp 75.000.000 dan diharpakan warga Tebingtinggi dapat menggerakkan infaq dan wakafnya bagi pembangunan asrama tersebut.

Sementara Ketua Yayasan Panti Asuhan Amaliyah Tebingtinggi, Eddy Syofian, mengatakan Panti Asuhan Amaliyah yang dibangun pada 23 Desember 1978 oleh Walikota Tebingtinggi, Amiruddin Lubis, bersama para ulama dan tokoh masyarakat, hingga saat ini tidak pernah mengalami kesulitan, terutama dalam hal sandang dan pangan.

"Mereka kami asuh dengan sentuhan kasih sayang, pendidikan akhlak dan pendidikan umum beserta ketrampilannya," kata Eddy Syofian.

Namun Eddy menyebut permasalahan saat ini anak panti kurang diberikan pendidikan Al Qur'an secara khusus, padahal mereka menetap di panti rata-rata selama 12 tahun.

Atas dasar itulah pihak yayasan membuat program mendidik para santri panti menjadi penghafal Qur'an dan mereka yang sudah diseleksi ditempatkan di asrama yang sedang dibangun.

Eddy Syofian berharap pembangunan yanv menelan biaya Rp 520.000.000 yang terdiri dari dua lantai ini bisa selesai dibangun.

"Saya yakin pekerjaan pembangunan sarana yang disenangi Allah, tidak pernah mangrak dan InshaAllah akan selesai tepat pada waktunya," tukas Eddy.

(HERS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi