Organda Medan dengan Tegas Menolak Program Penghapusan Premium

Organda Medan dengan Tegas Menolak Program Penghapusan Premium
Ilustrasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mengenai program-program yang berujung pada penghapusan Premium, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan dengan tegas menolak. Sebab, Premium merupakan kebutuhan mendasar bagi para sopir angkutan kota (Angkot).

“Apalagi, jika pemerintah menghapuskan Premium di pasaran, pastinya menjadi pukulan telak bagi para pemilik angkutan kota yang saat ini tengah menghadapi berbagai persoalan sulit, mulai dari kondisi pandemi, penumpang sepi, peraturan pemerintah tentang angkutan yang tidak diawasi,” kata Ketua Organda Medan, Mont Gomery Munthe, Jumat (24/9).

Mont Gomery Munthe menyebutkan hal tersebut sekaligus menanggapi adanya program dari Pertamina yang mengurangi satu per satu SPBU yang ada di Medan untuk tidak lagi menjual Premium lewat Program Langit Biru. Pertamina mengganti Premium dengan Pertalite harga khusus seharga premium untuk beberapa bulan, selanjutnya kembali ke harga normal dan Premium tidak ada lagi.

“Sudah pasti tidak setuju bila Premium dihapuskan. Karena kita membutuhkan Premium. Apalagi kita sama-sama tahu, Premium harganya lebih murah dari Pertalite. Kalau memang pemerintah mengharuskan Pertalite, ya harus disubsidi lah,” tegas Mont Gomery.

Menurutnya, saat ini sudah banyak persoalan yang dihadapi para pemilik angkutan kota di Medan, mulai dari pandemi Covid-19, paceklik, penumpang berkurang karena direbut angkutan online. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan izin tapi tidak diawasi, persaingan antara angkutan kota dengan bus Trans Metro Deli dalam satu rute, dan masih banyak lagi.

"Ditambah Premium hilang satu per satu dari SPBU, pastinya membuat kami semakin sulit. Saat ini saja, para sopir angkutan harus pandai-pandai mencari informasi di mana ada SPBU yang ada Premium,” sebutnya.

“Pemerintah harus hadirlah di tengah-tengah penderitaan kami para pemilik angkutan yang membutuhkan Premium ini, dan kami khawatir Solar subsidi juga bakal hilang,” sambungnya.

Disampaikannya, pemerintah sudah tahu permasalahan yang dihadapi Organda saat ini, dan berharap pemerintah menyadari keberadaan para pemilik angkutan ini, karena banyak sekali kendala dan permasalahan yang dihadapi.

Apalagi, kalau Premium dihapuskan, sudah pasti biaya operasional bertambah, sementara angkutan kota ini sulit kalau naikkan ongkos. Karena ada angkutan massal yang gratis, sementara angkutan kota berbayar. Jadi nasib angkutan kota ini semakin terjepit.

“Kalau kami para angkutan dalam rute yang sama harus bersaing dengan angkutan massal yang gratis, sedangkan kami berbayar. Artinya pemerintah menciptakan predator untuk kami, menciptakan persaingan tidak sehat,” ucapnya.

Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, sebelumnya mengatakan, sesuai dengan BBM Penugasan Pertamina masih menyalurkan BBM jenis Premium dan masih ada 9 SPBU yang ada di Medan yang menyalurkan Premium.

“Dengan BBM Penugasan itu, kita masih menyalurkan pendistribusian BBM Premium. Kalau isu (penghapusan Premium-red) kita gak tahu. Coba lihat di beberapa POM Bensin, masih ada kan yang menjual Premium,” ujarnya.

Terkait adanya SPBU yang menjalankan Program Langit Biru (PLB), SPBU yang selama ini menjual Premium diduga tidak lagi menyediakan Premium, namun menggantinya dengan Pertalite dengan harga khusus yang lebih murah dari harga Pertalite biasanya, Taufik menyebutkan, dengan program itu masyarakat akan diberikan stimulus (harga Pertalitenya didiskon) agar masyarakat bisa move on dari BBM Premium ke BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan, seperti Pertalite.

“Itu merupakan lanjutan dari program PLB, karena memang sesuai dengan peraturan Permen Lingkungan Hidup, diimbau masyarakat harus menggunakan BBM di atas RON 90. Karena Premium itu kan masih ada timbalnya ya, RON 88. Jadi kita hanya mengimbau kepada masyarakat untuk bisa sadar akan ramah lingkungan,” jelasnya.

“Premium masih ada. Jadi dengan program Langit Biru ini, kita mengharapkan masyarakat lebih aware terhadap lingkungan. Di Medan masih ada sekitar 9 SPBU yang menjual Premium. Pertamina menjalankannya sesuai dengan arahan atau penugasan dari Pemerintah,” tandasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi