Tim Pengabdian Pada Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi USU bersama siswa-siswi Yayasan Pendidikan Islam Sabariah Medan (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim Pengabdian Pada Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi USU di bawah koordinasi Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat kepada seluruh guru dan siswa Yayasan Pendidikan Islam Sabariah di Jl. Bajak V Gg Bahagia no. 84B Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (2/10/2021) lalu.
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini menerapan konsep
Minimal Intervention Dentistry (MID) dimana lebih mengedepankan tindakan pencegahan karies gigi dibandingkan perawatan yang merupakan strategi baru dalam penanganan karies gigi.
Kegiatan pengabdian masyarakat kepada seluruh guru dan siswa di Yayasan Pendidikan Islam Sabariah (ist)
Prevalensi karies gigi di Indonesia menurut WHO sebesar 70-95% dan RISKESDAS pada tahun 2018 sebesar 88,8% dengan indeks DMF-T 7,1. Indeks DMF-T pada siswa-siswi di Yayasan Pendidikan Islam Sabariah Medan adalah 5, angka ini menunjukkan bahwa prevalensi karies pada siswa tersebut termasuk tinggi.
Karies merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh multifaktorial, yaitu keadaan gigi, keadaan rongga mulut, penggunaan fluoride, keadaan saliva, pendidikan, dan status sosial. Karies yang terus berkembang akan menyebabkan rasa sakit hingga sulit makan, berbicara, nafas bau, dan sulit mengunyah sehingga mengganggu aktivitas siswa belajar dan mengakibatkan menurunnya kualitas hidup siswa. Sebenarnya, karies gigi dapat dicegah jika individu memiliki pengetahuan dan prilaku yang tepat untuk memelihara kesehatan giginya. Pengetahuan guru dan siswa memiliki peran penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Pandemi
Covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan pada 1 Desember 2019 dan ikut mewabah di Indonesia sejak 2 Maret 2020. Adanya peraturan dari pemerintah (PSBB) tentang menjaga jarak antar sesama mengakibatkan banyak masyarakat yang enggan dan takut memeriksakan kesehatan gigi ke fasilitas kesehatan serta banyak tempat pelayanan kesehatan yang tutup. Sehingga pelayanan dokter gigi pada masa pandemi
Covid-19 terbatas dan menyebabkan peningkatan prevalensi kasus karies.
Alasan permasalahan ini yang mendorong tim Pengabdian Pada Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi USU untuk melakukan kegiatan ini.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi USU terdiri dari drg. Nevi Yanti, M.Kes., Sp.KG (K) sebagai ketua, dan beranggotakan drg. Atika Resti Fitri, M.Sc, drg. Wandania Farahany, MDSc., Sp.KG(K), drg. Widi Prasetia, Sp.KG(K), beserta mahasiswa Program Akademik, Program Profesi dokter gigi, dan Program Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi FKG USU.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini disesuaikan dengan konsep
Minimal Intervention Dentistry (MID), yakni;
- Penyuluhan tentang faktor-faktor penyebab karies dan peranannya dalam menimbulkan karies gigi.
- Penyuluhan tentang tindakan mengurangi bakteri penyebab karies serta tindakan pencegahan karies.
- Demonstrasi reduksi bakteri penyebab karies dengan cara menyikat gigi yang benar .
- Penyuluhan dan pemberian bahan pencegah karies CPP-ACP (Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate) kepada murid yang dilakukan oleh orang tua di rumah
- Revitalisasi sarana penunjang kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan umum dan prasarana kesehatan kamar mandi dan tempat cuci tangan .
Hasil survei menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan sikap guru serta siswa sekolah setelah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Penerapan konsep
Minimal Intervention Dentistry (MID) diharapkan dapat menjadi salah satu strategi program peningkatan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut baik untuk individu, keluarga dan masyarakat, sehingga dapat menurunkan angka prevalensi karies gigi dan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Foto bersama seusai kegiatan (ist)
(JG)