"Selama ini kami melaksanakan sembahyang di Vihara Dewi Kwan Im merasa aman dan nyaman. Tapi tiba tiba pemilik tanah langsung memagar akses jalan pintu masuk vihara dengan membangun pagar pintu tertutup sehingga kami merasa kesulitan untuk melaksakan ibadah di Vihara Dewi Kwan Im yang sudah berdiri sejak 2013 lalu," kata Ketua Vihara Dwi Kwan Im, Jurick, didampingi penasehat vihara, Lim Seng li, Sabtu (6/11).

Jurick menyebut penutupan akses masuk vihara sudah mereka sampaikan kepada pihak kelurahan dan kecamatan setempat, namun hasilnya nihil.

"Lurah dan camat ditengarai tidak mampu berbuat mencari solusi terbaik, mereka cuma ada datang meninjau pembangunan pagar akses jalan masuk vihara, sedangkan pembangunan pagar terus berlanjut sehingga kami umat Buddha Kecamatan Dolok Masihul nyaris tidak bisa masuk ke vihara untuk beribadah," ungkapnya.

Keberadaan Vihara Dewi Kwan Im yang merupakan sarana ibadah umat Buddha di Dolok Masihul memang sejak lama didambakan.

"Mulai tahun 2013 vihara ini dibangun seadanya. Pihak pengurus juga sudah mendapat izin akses masuk vihara dari pemilik tanah secara lisan, tidak tertulis," sambung Lim Seng Li.

Kemudian dilakukan renovasi vihara sampai rampung pada tahun 2014 yang diresmikan oleh Bupati Serdang Bedagai.

Ini merupakan satu-satunya Vihara Dewi Kwan Im yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai," jelas Jurick.

Sementara Camat Dolok Masihul, Gunawan Hasibuan, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku tidak mengetahui adanya pembangunan pagar di akses masuk Vihara Dewi Kwan Im yang lokasinya cukup dekat dari Kantor Camat Dolok Masihul.

"Coba sebentar saya hubungi dulu bagian trantibnya ya," ujar Gunawan.

Sedangkan Lurah Pekan Dolok Masihul, Husnul Arifin, mengatakan sampai saat ini belum ada pengaduan keberatan dari pihak Vihara Dewi Kwan Im, baik secara tertulis maupun secara lisan.

(FEL/EAL)