Prodi Bahasa Inggris FKIP UNIVA Trauma Healing Anak-anak Pengungsi Sinabung

Prodi Bahasa Inggris FKIP UNIVA Trauma Healing Anak-anak Pengungsi Sinabung
Prodi Bahasa Inggris FKIP UNIVA Trauma Healing anak-anak pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Karo - Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan menggelar rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di kawasan relokasi erupsi Gunung Sinabung Siosar, tepatnya di Desa Simacem, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.

Kegiatan ini diisi dengan memberikan trauma healing kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) yang terdampak erupsi Gunung Sinabung dengan tema English for Young Learners.

“Alhamdulillah acara ini sudah terlaksana pada 24 November lalu,” kata Ketua Tim, Meida Rabia Sihite, Jumat (3/12).

Meida dalam kunjungan tersebut didampingi oleh Wiki Tedi Rahmawati, yang juga merupakan ketua prodi, Yunita Mutiara Harahap, sekretaris prodi, dan para dosen prodi Linda Astuti Rangkuti, Sofia Idawati Lubis, dan Iskandar Zulkarnain, beserta 5 orang mahasiswa.

Acara yang mengambil tempat di Jambur Desa Simacem ini diikuti oleh 30 anak dengan kisaran umur 9 sampai 11 tahun. Tujuannya, untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak agar kejadian atau musibah yang terjadi selama ini tidak berdampak buruk dan berlanjut pada stabilitas mental, dan emosional mereka ke depan.

"Semoga kegiatan yang telah kami laksanakan kemarin dapat membangun kembali rasa percaya diri dan minat belajar terkhusus bahasa Inggris dengan metode pembelajaran Fun and Communicative Learning (through games and nursery rhymes)," katanya.

Wiki Tedi Rahmawati menambahkan, kegiatan ini untuk menyiapkan mahasiswa yang unggul, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika, serta melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial.

“Kalau sudah memiliki kepekaan sosial, diharapkan mereka bisa menggali dan menyelami permasalahan yang ada serta turut serta memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahlian masing masing sebagai bentuk implementasi program Kemendikbud Ristek, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” ucapnya.

Kepala Desa Simacem, Senen Sitepu, sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini dengan bersedia menjadi fasilitator. Ia mengungkapkan, walaupun bencana erupsi gunung Sinabung sudah hampir 7 tahun, tapi meninggalkan trauma bagi masyarakat terkhusus anak-anaknya yang harus meninggalkan desa asal dan memulai kehidupan baru di daerah baru.

“Mereka butuh bimbingan dari pihak lain,” ujarnya.

Senen Sitepu juga berharap hendaknya kegiatan ini dapat dikembangkan menjadi kegiatan yang terprogram. Pada akhir acara, kepada masyarakat tim memberikan bingkisan kepada anak-anak berupa ATK disaksikan oleh perangkat desa setempat.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi