BRILianpreuner Bawa Ulos Sianipar Tampil di Ajang Ambiente Jerman

BRILianpreuner Bawa Ulos Sianipar Tampil di Ajang Ambiente Jerman
Pendiri Galeri Ulos Sianipar, Robert Sianipar saat menunjukkan hasil ulos yang ada di Galeri Ulos Sianipar, Senin (7/3) (Analisadaily/Irin Juwita)

Analisadaily.com, Medan - Robert M.T Sianipar memiliki mimpi besar untuk menjadikan tenunan ulos khas Batak semakin dikenal ke mancanegara. Sejumlah negara telah dikunjunginya hingga yang terakhir menampilkan ulos pada ajang bergengsi di Frankfrut, Jerman pada 2020 lalu.

Pendiri Galeri Ulos Sianipar, sekaligus pegiat ulos asal Kota Medan ini berhasil memperkenalkan ulos khas Batak di Jerman, setelah meraih juara pertama saat mengikuti UMKM Expo BRILianpreuner 2019, di Jakarta.

"Awal ikut UMKM Expo BRILianpreuner pada 2019. Seluruh UMKM di Indonesia diundang dalam kegiatan ini. Selain pameran juga dipertandingkan. Ketika itu diumumkan bahwa Galeri Ulos Sianipar dari Regional Office Medan berhasil juara pertama dan tiket pada ajang Ambientee di Frankfurt Jerman pada 2020," kata Robert di Galeri Ulos Sianipar, Jalan A.R Hakim Gang Pendidikan, Medan, Senin (7/3).

Robert mengatakan, pada ajang di Jerman tersebut diikuti 150 negara. Melalui sponsor dan dukungan BRI khususnya Regional Office Medan, pandemi masuk ke Indonesia, bersama tim menuju ke ajang tersebut sebelum pandemi masuk ke Indonesia.

"Banyak negara lain yang tidak datang ke ajang tersebut karena pandemi Covid-19. Di Indonesia kan belum, tidak lama setelah kita kembali barulah Covid-19 terdeteksi pertama kali di Kota Depok hingga sampai pada April terdeteksi di Sumatera Utara," ujarnya.

Pandemi Covid-19 yang saat itu merangkak tinggi di Indonesia, membuat ajang tersebut tidak digelar kembali. Kemudian, UMKM Expo BRILianpreuner 2021 dibuka. Lagi-lagi kata Robert, UMKM ulosnya masuk 10 besar.

"Kegiatan BRIlianpreneur ini sangat bagus, karena memacu para pelaku UMKM untuk membuat produk turunan. Seperti kita produksi tenun ulos, produk turunannya bahannya ulos dibuat jadi tas, sepatu pernak-pernik atau lainnya. Kita juga membuat produk mengikuti pasar bukan kemauan kita," sebutnya.

Robert pun menjelaskan, mengikuti UMKM Expo karena mitra BRI sekaligus ingin memperkenalkan hasil karya produk lokal tenun ulos dari Sumatera Utara ditingkat nasional. Mulai dari proses penenunan, bahan hingga karya produk turunan ulos.

Begitupun, usaha Ulos Sianipar miliknya juga mengalami dampak pandemi. Produk ulosnya yang dibanderol mulai dari Rp10 ribu - Rp30 juta untuk aksesoris dan tenunan ulos Rp3 juta - Rp70 juta mengalami penurunan.

Dari Penjualan menurun hampir 80 persen saat itu. Penjualan daring tetap tidak seperti yang diharapkan apalagi diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Pandemi memang sangat terasa. Selama PPKM yang diberlakukan pemerintah, penjualan sampai 80 persen turun. Kita juga jual secara online, tetapi kan pembeli kalau tidak melihat langsung tidak puas, bisa dari gambar berbeda, bisa tidak sesuai ekspektasi. Kami pun tetap jual secara online dengan beri deskripsi," ungkapnya.

Meski penjualan menurun, Robert tetap menyusun strategi dengan membuat karya terbaru dengan desain-desain dengan motif baru. Apalagi saat ini, Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah digencarkan pemerintah bisa membangkitkan ekonomi bagi para pelaku UMKM.

"Kita berharap pemerintah juga terus memasarkan hasil produk UMKM di Sumatera Utara," harapnya.

(WITA/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi