Masyarakat Didorong Kreatif dan Inovatif dengan Teknologi

Masyarakat Didorong Kreatif dan Inovatif dengan Teknologi
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya mengatakan, kehidupan manusia telah memasuki era dimana semua aspek kehidupan dapat diatur melalui teknologi digital. Digitalisasi secara cepat berkembang dan berdampak masif bagi kehidupan setiap orang.

Perkembangan masif teknologi pada setiap bidang ini disebut dengan revolusi industri 4.0. Dengan adanya revolusi industri 4.0, saat ini terjadi situasi yang sangat dinamis dengan perubahan yang tidak terduga sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi yang terhadap perubahan zaman. Kemampuan adaptasi ini dapat ditingkatkan melalui kreativitas dan inovasi.

Menurut Riefky, kreativitas dan inovasi merupakan modal yang paling penting dalam membentuk sumber daya manusia yang inovatif dan kompetitif. Selain kemampuan dasar tersebut, sebuah negara akan mampu menghadapi perubahan apabila memiliki kemampuan komparatif.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemampuan tersebut dikarenakan pada tahun 2030-2040 Indonesia akan mengalami bonus demografis dimana masyarakat usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat usia non-produktif.

“Bonus demografi inilah yang harus dimanfaatkan dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia unggul yang dapat mengakses, memahami, membuat, dan mengkomunikasikan informasi melalui teknologi, atau biasa disebut dengan kemampuan berliterasi digital yang kreatif dan inovatif,” katanya, Rabu (25/5).

Sumber daya manusia dengan kemampuan literasi digital yang kreatif dan inovatif inilah yang diharapkan mampu memberikan dampak dalam peningkatan produktivitas.

Kemampuan literasi digital yang baik tidak hanya dibutuhkan untuk menghadapi perubahan teknologi. “Namun juga dibutuhkan untuk menghindari kejahatan di media digital,” ucapnya.

Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, mengatakan jika di era transformasi digital, risiko penggunaan internet seperti hoax, cyberbullying, dan digital fraud juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya indeks literasi digital masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, agar masyarakat dapat memanfaat teknologi digital dengan lebih produktif, bijak, dan efektif, perlu adanya keseimbangan antara peningkatan teknologi dan peningkatan literasi digital. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kominfo bersama mitra dan jaringannya menyelenggarakan pelatihan digital untuk menanamkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Pada tahun 2021, program tersebut mampu menjangkau lebih dari 515 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Namun, peningkatan literasi digital merupakan tantangan besar sehingga membutuhkan dukungan semua pihak agar dapat meningkatkan literasi digital dan mengembangkan sumber daya manusia digital untuk mewujudkan Indonesia Digital Asian,” paparnya.

Webinar “Kreatif dan Inovatif dengan Teknologi”
Ketua ISKADA Aceh, Fauzan, sebagai pemateri pada webinar kali ini menjelaskan lebih jauh mengenai kecakapan digital yang kreatif dan inovatif. Kecakapan digital sendiri merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan teknologi.

Kemampuan tersebut sangatlah penting dikarenakan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan memberikan pengaruh yang cukup besar kepada setiap orang. Dengan teknologi, setiap orang mampu mengetahui dengan cepat segala bentuk informasi hanya dengan menggunakan teknologi.

Selain itu, teknologi juga mempermudah dan mempersingkat proses pertukaran informasi sehingga seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain walaupun tidak berada di lokasi yang sama. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan juga efektivitas, misalnya pada pekerjaan, pendidikan, dan yang lainnya.

Dengan banyaknya kemudahaan yang diberikan oleh teknologi, teknologi tentu memberikan banyak dampak positif bagi penggunanya. Namun, terdapat pula beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi apabila teknologi tersebut tidak digunakan dengan baik dan bijak, misalnya membuat candu terhadap penggunaan gawai, berkurangnya sosialisasi antar manusia karena terlalu berfokus dengan teknologi, dan meningkatkan jumlah pengangguran dikarenakan semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi dibandingkan manusia.

“Maka dari itu, diperlukan beberapa upaya agar setiap pengguna dapat dengan aman menggunakan teknologi,” ujarnya.

Beberapa upaya yang disebutkan oleh Fauzan, antara lain mengikuti aturan yang berlaku, menjaga etika digital, menerapkan digital culture, dan memahami digital safety. Menurutnya, dikarenakan teknologi terus berkembang, setiap pengguna harus mampu menggunakannya dengan bijak agar dapat menghindari dampak negatif yang diberikan oleh teknologi.

“Dengan memiliki kemampuan tersebut, setiap orang akan dapat menggunakan teknologi dengan lebih baik, bijak, dan kreatif, serta memanfaatkan dampak positif dari teknologi dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi