Pelatihan selama satu hari yang dibuka oleh Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 5 Sumbagut, Untung Santoso dan Ketua DPD Perbarindo Sumut Hardey Sabar Silaban ini, menghadirkan narasumber Drs Ricardo Simatupang, dari Jakarta.

Untung Santoso yang mewakili Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut, mengatakan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit yang sudah dikeluarkan OJK sejak Maret lalu, terbukti bisa menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dari tekanan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

"Namun seiring meningkatnya Rasio kredit bermasalah (NPL), dengan nominal NPL sebesar 5,84 miliar (5,49%) menjadi Rp112,2 miliar, tentunya perlu menjadi perhatian BPR-BPRS, "tambahnya.

Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan OJK ini, juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja BPR-BPRS di Sumatera Utara, yang hingga April tahun ini telah menunjukkan tren pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Perbarindo Sumut Hardey Sabar Silaban, mengajak para peserta serius mengikuti pelatihan. Karena kunci keberhasilan analisa kredit yakni dilakukan secara benar dan konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian.

Sekretaris DPD Perbarindo Sumut Mery Sulianty Sitanggang, menambahkan agar penyaluran kredit dapat berjalan baik dan lancar, seluruh pihak terkait dalam pemberian kredit di BPR perlul diberikan pelatihan kembali tentang bagaimana memberikan kredit pada sasaran, jumlah dan waktu yang tepat.

Sementara Kabid Pendidikan dan SDM DPD Perbarindo Sumut, Aswani, dalam laporannya menyebutkan pelatihan ini diikuti sebanyak 92 peserta yang berasal dari 27 BPR se-Sumatera Utara. Program pelatihan ini merupakan lanjutan dari dari pelatihan yang dilaksanakan DPD Perbarindo Sumut pada 28 Mei yang lalu.

Hadir pada acara pembukaan pelatihan tersebut, Bone Quary, selaku Kepala Bagian Pengawasan Perbankan OJK KR 5 Sumbagut, serta Pengurus DPD Perbarindo Sumut Hisar Sitanggang, Hamonangan Gultom, Suheri Lukman, Katarina L Sihombing, Rivai Hutauruk, Rifai Zainur.

(BR)