Dua dosen dari FP USU Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D dan Dr.Ir.Charloq, MP berfoto bersama dengan mahasiswa usia PPKMB PSDKU USU di Nias Utara, belum lama ini. (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Nias memiliki potensi pengelolaan lahan pertanian yang tinggi. Di samping pantai yang indah dengan potensi laut yang perlu dikelola menjadi sumber protein hewani tepat guna.
Hal itu dikemukakan Dekan Fakultas Pertanian USU Dr Tavi Supriana, MS bersama dua dosen dari FP USU Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D (Entomoligist) dan Dr.Ir.Charloq,MP (Agronomist), belum lama ini.
Dikatakannya, perkuliahan sejak Tahun 2021 dilaksanakan secara online karena Pandemi Covid-19, maka Tahun 2022 dimulai secara offline.
Amelia juga tersentuh melihat animo mahasiswa yang tinggi saat mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas. Ia menyatakan, pengelolaan pertanian dapat ditumbuhkembangkan pada mahasiswa dan petani di Nias Utara.
"Tanaman padi, kelapa, karet, pinang, kakao, jagung, pisang dan hortikultura diproduksi dalam jumlah besar, tetapi masih dalam bentuk mentah," paparnya. Sedangkan Dr Ir Charloq menambahkan, hingga kini, getah karet bahkan masih dikapalkan dalam bentuk bongkahan karena tidak ada pabrik karet.
Sebelumnya, Rektor USU Dr Muryanto Amin, SSos, MSi bekerja sama dengan Pemkab Nias Utara menginisiasi terbentuknya Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) USU, karena di sana sudah terdapat 38 SMA/SMK di Nias Utara.
"Ini merupakan potensi lokal sumber daya manusia yang akan dikembangkan dengan animo masyarakat tinggi untuk kuliah untuk mewujudkan 'Transformation Towards Ultimated'," ungkap Rektor.
Karena itu, PSDKU USU hadir di Nias merupakan bentuk kepedulian USU untuk pendidikan di daerah tertinggal.
USU ingin membantu mengembangkan SDM di Nias agar dapat membangun daerahnya ke depan menjadi daerah yg berkembang sesuai dengan potensinya, di bidang pertanian, peternakan dan sumberdaya perikanan.
Lebih lanjut dikatakannya, Nias Utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di Pulau Nias.
"Kota ini mengalami pemekaran pada tahun 2008 sehingga bentuk administratifnya pun juga berbeda. Luas wilayah Nias Utara ini mencapai 1.203 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 132.593 jiwa," paparnya sembari menyampaikan objek wisata yang ada di kota ini sangat indah dan menarik.
Ciri khas utama dari wilayah ini terdapat banyak pantai, air terjun dan lahan pertanian yang subur.Sesuai dengan wilayahnya yang masih sangat asri dan subur, tidak heran jika kota ini memiliki pemasukan besar dari sektor wisata. "Banyak tempat indah dan menarik yang dikelola menjadi objek wisata sehingga penduduk lokal memiliki banyak aktivitas menguntungkan. Pengunjung yang datang juga tidak hanya dari dalam negri saja, namun juga dari mancanegara," ungkapnya.
Bupati Nias Utara Amizaro Warawu, S.Pd dan Wakil Bupati Yusman Zega, APi,M.Si serta Yulius Zai, ST,MEng sebagai staf ahli Bupati Bidang SDM.Beliau juga sebagai Koordinator PSDKU USU Nias Utara menyampaikan dana pendirian PSDKU ini berasal dari APBD Nias Utara yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia di Nias Utara.
Kegiatan perkuliahan sudah berjalan selama tiga semester. Diharapkan lima tahun mendatang, inisiasi pembukaan universitas dengan lima Fakultas antara lain Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan FIB).
Program PSDKU yang mencangkok ke FP USU, membuka Prodi Agroteknologi dan Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP). Sebagai informasi, semester III sebanyak 2 prodi Agroteknologi dan Manajemen Sumber Daya Perairan diikuti 35 orang mahasiswa, manakala di Semester I sebanyak 29 orang mahasiswa.
Awalnya Universitas di Nias Utara disebut Aknira (Akademi Komunitas Negeri Nias Utara) bekerja sama dengan Politani Payakumbuh, namun ditutup pada tahun 2019. Kemudian dibuka PSDKU USU pada Tahun 2021.
(ARU/JG)