17 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Terdampak Banjir dan Longsor

17 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Terdampak Banjir dan Longsor
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis, mengatakan ada 17 kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dan tanah longsor. Kondisi itu mulai terjadi pada akhir Oktober dan masih berlangsung sampai sekarang dan dampaknya cukup luas.

Kata dia, ke-17 daerah itu diantaranya Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Labuhanbatu, Langkat, Nias Barat, Nias, Padanglawas Utara, Pakpak Bharat, Serdangbedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Kota Sibolga, Tebingtinggi, Tanjungbalai dan Kota Medan.

"Daerah yang sampai saat yang masih berlanjut antara lain Kabupaten Asahan, Batubara dan Langkat," kata Abdul, Senin (21/11).

Di Kabupaten Asahan, menurut data BPBD Sumut, ada 18 kecamatan terdampak dan 2.384 rumah yang terendam banjir, 7.991 jiwa, 15 rumah ibadah, 16 sekolah dan dua tanggul rusak. Di Kabupaten Batubara ada empat kecamatan yang terdampak, 895 KK dan satu tanggul rusak. Sedangkan di Kota Medan kurang lebih sembilan kecamatan terendam banjir sejak 19 November dengan ketinggian rata-rata 30-50 cm.

"Di Asahan masih ada yang bertahan di pengungsian, sekitar 944 orang, di Batubara juga ada kalau di tempat-tempat lain mayoritas warga masih bertahan di rumah masing-masing, tetapi kita akan kita siapkan tenda-tenda pengungsian, bahan makanan dan juga obat-obatan," paparnya.

Saat ini, Pusdalops BPBD Sumut siap siaga di semua kabupaten/kota, karena hujan dengan intensitas tinggi masih belum mereda. Bekerja sama dengan BMKG, BPBD Sumut bersama BPBD Kabupaten/Kota terus memantau dan memonitoring setiap daerah untuk meminimalisir dampak banjir dan longsor.

"Kita harap tidak ada lagi, tetapi kita tentu harus selalu siap siaga terutama di zona-zona yang rawan. Kita bekerja sama dengan Pemkab/Pemko, BMKG dan memanfaatkan semua informasi dari media massa, elektronik dan juga aplikasi kebencanaan InAware BNPB," tambahnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi