Pertemuan Komunitas untuk Percepatan Eliminasi Tuberkulosis di Medan

Pertemuan Komunitas untuk Percepatan Eliminasi Tuberkulosis di Medan
Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Kota Medan menggelar pertemuan komunitas dan para pemangku kebijakan jejaring Publik Private Mix (PPM) di Medan, Senin (5/12). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dalam rangka optimalisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan Tuberkulosis (TBC) di Kota Medan, Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) Kota Medan menggelar pertemuan komunitas dan para pemangku kebijakan jejaring Publik Private Mix (PPM) di Medan, Senin (5/12).

Staf Program YMMA Kota Medan, Muhammad Irsyad, mengatakan pertemuan antara komunitas dan stake holder jejaring DPPM dilaksanakan bertujuan untuk mengidentifikasi situasi notifikasi TBC di layanan pemerintah dan swasta di Kota Medan. Pertemuan tersebut juga untuk menguatkan sinegritas implementasi SPM layanan TBC dan penguatan jejaring DPPM.

"Pertemuan optimalisasi pemenuhan SPM terkait TBC, YMMA Kota Medan sebagai komunitas penanggulangan TBC mengupayakan rangkaian advokasi dan kemitraan untuk memperkuat jejaring di rumah sakit dan klinik di Kota Medan. Hal tersebut kami anggap sebagai salah satu langkah dalam percepatan eliminasi TBC di Kota Medan," katanya.

Irsyad juga menambahkan bahwa YMMA Kota Medan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dan juga pelayanan kesehatan lainnya. YMMA Kota Medan mempunyai 95 kader yang tersebar di 41 puskesmas se Kota Medan.

"95 kader tersebar di setiap kecamatan se Kota Medan. Saat ini kader kita bertugas untuk pencarian, pelaporan, dan pendampingan pasien di puskesmas dan rumah sakit maupun klinik. Dengan adanya pertemuan ini juga dapat memperkuat komitmen untuk menghasilkan solusi terbaik," tambahnya.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Medan, Edy Yusuf, menyatakan Pemko Medan berupaya tanpa henti untuk mempercepat eliminasi TBC di Kota Medan. Namun di lapangan, Dinas Kesehatan Kota Medan tidak bisa sendiri. Melibatkan banyak pihak merupakan cara tepat untuk mendukung tujuan tersebut.

"Dinas Kesehatan Kota Medan mengajak multipihak dan bersinergi dengan berbagai sektor. Kolaborasi eliminasi TBC di Kota Medan dilaksanakan dengan terintegrasi, terpadu, dan berkesinambungan," ucapnya.

Ia juga mengatakan 60 persen kasus TBC ditemukan di fasilitas kesehatan swasta terutama di rumah sakit dan klinik. Maka dari itu, pelibatan PPM adalah langkah tepat dalam penemuan kasus. Begitu juga dengan keterlibatan komunitas seperti YMMA. Ia mengaku pelibatan komunitas membantu pemerintah untuk menjaring dan menemukan kasus di lapangan.

Ketua Yayasan Mentari Meraki Asa Sri Maharani Arfiani mengungkapkan bahwa pertemuan optimalisasi pemenuhan SPM merupakan peluang untuk menguatkan kolaborasi antara komunitas dan stakeholder kedepan. Menurutnya, komunitas di akar rumput berperan penting mendukung pelaksanaan SPM tersebut.

"Kolaborasi antara komunitas dan stake holder perlu guna meningkatkan capaian penanggulangan tuberkulosis di Kota Medan. YMMA memiliki kader yang bekerja di akar rumput kemudian melakukan penyuluhan dan pencarian kasus yang nantinya diperiksa di puskesmas. Dengan masifnya kader bertugas, maka kita dapat menaikkan kriteria SPM terkait layanan TBC di Kota Medan," pungkasnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi