KKNT Unpab Angkat Kearifan Lokal Wisata

KKNT Unpab Angkat Kearifan Lokal Wisata
Koordinator Tim KKNT Unpab, Fitri Rafianti, berfoto bersama mahasiswa Unpab (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan mengangkat kearifan lokal pariwisata Desa Kwala Serapuh, Kecamatan Tanjungpura, Langkat, lewat program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dilangsungkan baru-baru ini.

Demikian disampaikan Koordinator Tim KKNT Unpab, Dr Fitri Rafianti SHI MH, kepada wartawan, Selasa (15/8).

Diutarakannya, Kwala Serapuh dihuni mayoritas suku Melayu dan beragama Islam yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani sawit. Penduduk desa bermata pencaharian sebagai nelayan dan bertani sawit.

Kwala Serapuh merupakan salah satu desa di Langkat yang ternyata memiliki banyak potensi alam yang indah dan mempesona serta bisa dikembangkan sebagai objek wisata, seperti wisata mangrove, pantai dan lainnya. Namun, ini belum tergali sepenuhnya.

Kabupaten Langkat sendiri terkenal dengan kebudayaan tradisi sejarah kerajaan dan kesultanannya dan termasuk salah satu destinasi wisata yang dikenal masyarakat, seperti Bukit Lawang dan Tangkahan.

Di sisi lain, ungkapnya, berpijak dari dinamika wisata halal di Indonesia, menempatkan perbedaan kajian tentang wisata halal yang pernah dilakukan.

Dari sisi regulasi, meski tergolong cepat dalam membuat regulasi terkait wisata halal, namun belum secara gamblang menjelaskan pariwisata halal dan landasan hukumnya. Sememtara, terkait organisasi pariwisata, terdapat berbagai macam pandangan mengenai wisata halal.

Menurutnya, masih ditemui pemahaman berbeda di tengah masyarakat, bahwa pariwisata halal tidak terlepas dari adanya deprivatisasi agama di mana agama mendorong orang-orang untuk melakukan kunjungan wisata, namun segala aktivitas yang dilakukan baik dari wisatawan dan pelaku usaha wisata tetap bersesuaian dengan prinsip Islam.

Sementara itu, kondisi terkini tata kelola wisata di Desa Kwala Serapuh juga menunjukkan belum kuatnya landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Begitu juga dengan konsep dari wisata halal.

Ontologis merujuk tentang landasan normatif tentang obyektif, subyektif terhadap arti pentingnya wisata halal bagi masyarakat. Aspek epistemologis tentang bagaimana wisata halal ini dijalankan.

Sedangkan aspek aksiologis adalah bagaimana kebernilaian wisata halal bagi agama, masyarakat dan negara, sebagai salah satu wacana wisata halal yang sangat potensial bagi Kwala Serapuh dengan jumlah penduduk yang 100 persen Islam menjadi modal terkuat untuk menjadikan, salah satunya, Pantai Pasir Hitam, menjadi wisata halal.

"Namun, kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan tidak baiknya jalan menuju akses pantai pasir hitam menyebabkan kurang optimalnya pengelolaan Pantai Pasir Hitam menjadi objek wisata yang potensial," ujarnya.

Hal inilah yang menjadi dinamika untuk mengembangkan potensi wisata halal satu sisi alam menyediakan keindahan luar biasa dengan bentangan pasir indah dan laut luas untuk memanjakan mata, namun disisi lain kurang baiknya akses menuju lokasi dan kurangnya SDM dan peran pemerintah sehingga menjadikan Pantai Pasir Hitam menjadi objek wisata halal.

(GAS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi