Direktur Polmed: Dunia Kerja Butuhkan Sertifikat Kompetensi

Direktur Polmed: Dunia Kerja Butuhkan Sertifikat Kompetensi
Direktur Polmed, Abdul Rahman, mewisuda 1.666 lulusan di auditorium USU, Selasa (12/9) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dunia usaha dan dunia industri saat ini tidak hanya membutuhkan lulusan dengan bekal ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi di segala bidang.

Demikian disampaikan Direktur Politeknik Negeri Medan (Polmed) Abdul Rahman SE Ak MSi dalam sambutannya pada resepsi wisuda ke-38 Polmed di auditorium USU, Selasa (12/9).

Dikatakannya, kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja muda, cekatan, dan terampil sangatlah tinggi. Tak hanya itu, dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi.

"Pendidikan vokasi, merupakan pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kepakaran yang khas serta berkemampuan untuk siap kerja," ujarnya.

Dengan demikian, ungkapnya, lulusan pendidikan vokasi mampu bersaing secara global karena fokus pada pengembangan keterampilan dan teknologi aplikatif. Apalagi, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030 mendatang.

"Saat itu, angkatan kerja di Indonesia akan mencapai angka 70 persen. Bonus demografi ini harus dipersiapkan secara matang agar bisa memberikan keuntungan bagi bangsa dengan menyiapkan sumber daya manusia dan lapangan kerja yang berkualitas," paparnya, seraya menyampaikan apabila tidak ditangani dengan baik, bonus demografi ini dikhawatirkan akan menjadi ancaman bagi bangsa.

Terkait minimnya integrasi kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia industri, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan telah membangun tujuh program unggulan yang bertujuan menguatkan kapasitas kelembagaan pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Kemudian MBKM merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan DUDI, sehingga perjanjian kerja sama bersama DUDI menjadi hal penting dalam mendukung keberhasilan kegiatan tersebut.

"Total kerja sama sampai dengan Agustus 2023 berjumlah 236 perjanjian kerja sama yang meliputi MoU, MoA dan PKS. Kerja sama DUDI ini menjadi lebih penting untuk penunjang pelaksanaan BLU POLMED," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga disampaikannya, lulusan perguruan tinggi harus memiliki hard skills berupa keahlian khusus sesuai bidang keilmuan dan soft skills berupa kemampuan komunikasi, kemampuan adaptasi/fleksibilitas, kerja sama tim (tim work), tingkat kepekaan, motivasi, etika, serta daya inovasi dan kreativitas yang memadai sehingga mampu menghadapi tantangan zaman.

Menurutnya, lulusan Polmed dididik pendidik yang memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian. Polmed mendukung pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan melalui peningkatan jenjang pendidikan ke tingkat doktoral.

Di samping itu, Polmed mendukung pendidik memiliki sertifikasi profesi dan kompetensi sesuai bidang keahlian. Hal ini ditandai dengan banyaknya pendidik yang lulus hibah sertifikasi profesi dan kompetensi tingkat nasional di dalam negeri maupun di luar negeri pada 2023.

Pendidik yang kompeten tentunya akan memperkuat kualitas lulusan Polmed. Untuk meningkatkan kompetensi ini maka salah satunya dengan menghadirkan dosen praktisi.

Dikatakannya, saat ini Polmed telah melibatkan 93 praktisi mengajar yang berasal dari 93 instansi dan industri yang telah mengajar di 137 kelas kolaborasi yang tersebar pada tiap program studi.

Pencapaian prestasi pendidik di tingkat nasional pada 2023 ini salah satu diantaranya Peraih Juara I Award Bug Bounty dari Kemdikbudristek.

Keberhasilan Pendidik dalam meningkatkan kapasitas kompetensi juga ditunjukkan dengan adanya dua pendidik yang mampu lulus mengikuti sertifikasi kompetensi ke luar negeri yaitu di Nanyang Polytechnic International Singapura dan Kajaani University of Applied Sciences Finlandia.

Pada tahun ini juga Polmed untuk pertama kalinya memiliki sekaligus dua guru besar, yaitu Prof Dr Arridina Susan Silitonga ST MEng, dan Prof Dr Ir Roslina MIT.

Pencapaian gelar guru besar tersebut membuktikan bahwa Polmed memiliki kompetensi dan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni di berbagai bidang ilmu.

Dalam rangka memperkuat daya saing alumni dalam memasuki dunia kerja, maka selain ijazah, para lulusan Polmed akan mendapatkan sertifikat kompetensi sesuai skema/bidang keahlian/kompetensi yang ada di masing-masing program studi yang diikuti dan dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi.

Kompetensi lulusan yang bermutu sangat dibutuhkan, meliputi pemahaman terhadap ilmu pengetahuan, penguasaan keterampilan dan kemampuan berinteraksi. Tetapi semuanya harus dilandasi dengan akhlak yang baik.

Pada 2023 ini sebagian wisudawan yang berasal dari berbagai jurusan dan program studi di Polmed telah mendapat pekerjaan dengan waktu tunggu lulusan 0 bulan, baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.

Sebelumnya, dikatakannya, sebanyak 1.666 lulusan mengikuti prosesi wisuda ke-38 terdiri dari 6 orang lulusan Magister Terapan Sistem Informasi Akuntansi, 329 lulusan Sarjana Terapan dan 1.331 lulusan Ahli Madya.

"Dengan demikian jumlah lulusan atau alumni Polmed dari 1985 sampai saat ini sebanyak 42.171 orang dari berbagai jurusan dan program studi," paparnya.

Di antara wisudawan periode ini, sebanyak 540 wisudawan yang mempunyai prestasi terbaik dengan predikat "Dengan Pujian" (Cum Laude).

"Jumlah tersebut naik 59,3 persen dari jumlah wisudawan yang cumlaude pada tahun 2022," tegasnya.

(GAS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi