Dosen USU Menginisiasi Kegiatan Anti Perundungan

Dosen USU Menginisiasi Kegiatan Anti Perundungan
Dosen USU saat menginisiasi kegiatan anti perundungan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari perundungan, 3 dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu Vivi Adryani Nasution, S.S., MTCSOL, Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL dan Drs. Yoe Anto Ginting, M.A. mengambilinisiatif dengan mengadakan kegiatan pengabdian kepadamasyarakat di daerah Sungai Deli bekerjasama dengan Sanggar Anak Sungai Deli (SASUDE) Medan sebagai mitra. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para pelajar, tentang bahaya perundungan dan bagaimana cara mencegahnya.

Kegiatan ini dilaksanakan Minggu, 1 Oktober 2023, di pendopo SASUDE dengan mengundang Dr. Tarmidi Dadeh (Psikolog) untuk menyampaikan materi terkaitperundungan. Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 50 peserta, termasuk pelajar, orang tua, dan penduduk desa.

Dr. Tarmidi Dadeh menjelaskan, perundungan adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraanfisik dan emosional anak-anak kita. Kita harus bersama-sama mengenali, mencegah, dan mengatasi perundungan. Adapun bentuk perundungan dapat dikategorikan menjadi perundungan secara verbal, physical, dan psikologis.

Kegiatan tersebut melibatkan serangkaian sesi pembelajaran dan diskusi. Para peserta juga diajak untuk berbagi pengalamanmereka dengan perundungan dan berbicara tentang bagaimanahal itu memengaruhi korban perundungan. Selain itu, ada juga sesi pelatihan tentang cara mendukung korban perundungan, bagaimana langkah jika anak kita adalah pelakunya dan langkah-langkah konkret untuk mencegahnya.

Salah satu peserta, Ulfa, seorang siswi SMA di Medan, sangat berterima kasih kepada tim dari USU atas kegiatan ini. Saya belajar banyak tentang pentingnya mendukung teman-teman kita dan tidak menjadi bagian dari perundungan.

Sementara peserta lainnya, Ibnu yang pernah menjadi korban perundungan di sekolahnya menjadi lebih memiliki keberanian untuk menghindari dan tahu bagaimana bertindak jika ketika perundungan itu terjadi lagi padanya setelah mendengar pemaparan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga mencakup distribusi materi pendidikan anti-perundungan, termasuk poster, yang akan dipasang di lingkungan SASUDE dan Lingkungan XII Sungai Deli. Selain itu akan ada pagelaran drama sebagai tahap kedua edukasi anti perundungan yang akan ditampilkan langsung oleh anak-anak pinggiran Sungai Deli Lingkungan XII November 2023 nanti.

Pergelaran drama ini akan mengajak masyarakat sekitar Sungai Deli dan masyarakat umum untuk menyaksikan edukasi anti perundungan dalam bentuk drama musikal.

Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana seorang tenagapendidik dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting seperti perundungan.

Semoga inisiatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan tenaga pendidik lainnya untuk turut berkontribusi dalammembangun masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli satusama lain. Dan semoga pemerintah dapat memberikan suatu langkah pencegahan aksi perundungan sebagai upaya melindungi dan menciptakan generasi yang cerdas dan berbudi baik.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi