Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A dalam diskusi daring bertajuk "Mengenal dan Menangani Diare pada Anak", Jumat (24/11/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)
Analisadaily.com, Jakarta - Mencegah tingkat fatalitas dari penyakit diare pada anak-anak, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A, memberikan beberapa rekomendasi kepada orang tua.
Menurutnya Seng memberikan manfaat dalam memperbaiki sel-sel usus yang bermasalah saat diare sehingga dengan pemberiannya diharapkan durasi diare pada anak bisa semakin berkurang. Orang tua juga direkomendasikan untuk memberikan menu makanan anak yang sama seperti saat anak sehat dengan tujuan untuk menjaga asupan nutrisinya. Pemberian makanan dengan menu normal tersebut bisa diberikan asal anak tidak mengalami masalah lain seperti muntah-muntah. Lalu apabila menyajikan makanan dengan konsistensi lunak, ada baiknya orang tua menyiapkan makanan dalam porsi kecil namun pemberiannya harus sering sehingga asupan gizi untuk tubuh tetap terjaga. "Karena pada dasarnya usus yang diare itu tetap butuh asupan (gizi), alasan diberikan makan secara cepat itu bisa mengurangi risiko malnutrisi," katanya. Langkah-langkah tersebut dinilai Himawan dapat membantu lebih cepat penyembuhan anak dari diare, bahkan apabila disiplin diare pada anak bisa selesai di bawah tujuh hari. Ia menegaskan agar orang tua harus bersabar menjalani pengobatan tersebut karena tidak ada pengobatan instan untuk diare. " Tidak ada obat instan untuk menyetop diare pada anak, butuh waktu untuk usus normal sehingga konsistensi tinjanya bisa normal lagi," ujar Himawan. Orang tua disarankan membawa anak diare ke fasilitas kesehatan untuk penanganan tenaga medis lebih lanjut apabila terjadi beberapa penyimpangan seperti feses anak berdarah, diare disertai muntah, atau pun anak sudah mengalami dehidrasi.(CSP)