Falsafah ‘Manjappal tu balian Mangalngei tu Bagasan’ dan Martabe, Hamsiruddin Terpanggil Bangun Paluta

Falsafah ‘Manjappal tu balian Mangalngei tu Bagasan’ dan Martabe, Hamsiruddin Terpanggil Bangun Paluta
Presiden Direktur (Presdir) PT RCM Grup saat bincang tipis-tipis bersama host Erman Tale Daulay (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tangerang - Hamsiruddin Siregar, tokoh masyarakat Padanglawas Utara (Paluta) sekaligus pengusaha sukses bidang properti di Ibu Kota Jakarta, saat ini aktif di bidang sosial masyarakat, terpanggil Pulang Kampung (Pulkam) untuk membangun tanah kelahiran Kabupaten Paluta.

Ada 2 hal utama membuat dirinya Pulkam. Pertama Falsafah nenek moyang khususnya Batak Angkola "Manjappal tu balian, Mangalngei tu bagassn". Kemudian semboyan mantan Alm Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar Marsipature Hutanabe (Martabe).

Hal itu disampaikan Hamsiruddin yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Parsadaan Masyarakat Paluta (ParPaluta) saat Bincang Tipis-Tipis bersama host Erman Tale Daulay, di area pergudangan RCM Grup Tangerang Banten, Senin (11/12).

“Manjappal tu Balian Mangalngei tu Bagasan, (berkarier di tanah rantau, kemudian berbagi ke kampung halaman). Artinya, berpesan pada kaum muda bila mana nanti pergi merantau ke ibu kota, setelah berhasil kembali ke kampung halaman untuk membangun,” kata Hamsiruddin yang juga Presiden Direktur PT RCM Grup ini.

Kemudian hampir sama artinya, yakni Martabe yang digaungkan Alm Raja Inal Siregar, juga berpesan yang sudah berhasil di ibu kota kembali ke kampung untuk membangun kampung masing-masing.

“Ini yang membuat saya terobsesi. Maka ketika saya pulang kampung 10 tahun lalu, sebagai Presdir PT RCM grup langsung membuka lapangan kerja, dengan membuka properti perumahan kurang lebih 250 unit di Paluta. Ketika pada saat itu pas pertama buka, saya buat spanduk dan umbul-umbul Martabe jilid II. Kenapa? Karena Martabe jilid I sudah milik orang tua kita Alm Raja Inal Siregar, maka kita buat Martbe jilid II,” ucapnya.

Soal usaha bidang properti, Hamsiruddin mengaku tidak hanya membangun di Paluta, tetapi sudah terlebih dahulu di daerah Jabodetabek, sudah terbangun sekitar 20-an ribu unit rumah di 60 titik lokasi lengkap dengan fasilitasnya.

Selain bisnis, juga membangun wisata air (waterboom). Ini muncul, setelah membangun 250 unit, maka muncul ide lagi bagaimana Paluta lebih maju.

“Maka saya lihat sarana bermain di Paluta itu kurang, boleh dikatakan yang resmi tidak ada, di Sidimpuan ada, di daerah Rantau Parapat ada, maka terpikir untuk membangun waterboom yang tujuannya untuk memajukan Paluta sekaligus merekrut tenaga kerja. Kemudian Paluta ini ada ikon di luar Candi Portibi, apalagi sehingga kita bangunlah waterboom RCM sehingga saat ini sudah datang dari berbagai daerah ke Paluta,” sebutnya.

"Jadi kalau bicara bisnis bukan di Paluta ini tempatnya, tapi itu tadi, niat saya terpanggil untuk membangun tanah kelahiran saya Paluta,” bebernya.

Di samping itu juga untuk membangun Paluta tidak hanya soal bisnis, tetapi harus aktif di bidang sosial. Maka dibentuk organisasi daerah namanya Parsadaan Siregar Boru Babere (PSBB).

“Didirikan tokoh-tokoh Siregar di Jakarta, dan saya didampuk sebagai Ketua Umum. Seiring berjalan waktu kurang lebih 5 tahun bergerak di bidang sosial, bantuan bagi mahasiswa yang kurang mampu dan sosial lainnya dibuat,” ujarnya.

Setelah itu, berdiri lagi organisasi Parsadaan Padak Bolak Tenggara (Parpateng) dan saat ini ParPaluta, “Untuk Parpateng juga saya terpilih aklamasi sebagai ketua umum, dan setelah saya terpilih sebagai Ketua Umum ParPaluta saya tinggalkan Parpateng dan kita kasi kepada generasi baru.”

“Dan selama saya memegang Parpateng ini kegiatan sosial sudah banyak kita buat, termasuk 50 yatim piatu kita buat beasiswa di 14 desa dan kegiatan sosial lainnya. Intinya, alhamdulillah saat ini saya dikasih Allah rezeki, maka saya ingin berbakti kepada tanah kelahiran,” lanjutnya.

“Dan saya memperoleh ini semua berkat bimbingan seorang pengusaha etnis Tiongho dari Jambi. Dia bimbing saya, dan saya punya prinsip bekerja jujur, dan ilmunya itu saya ambil. Maka Alhamdulillah RCM ini mulai bergerak dari bawah hingga seperti saat sekarang ini,” sambungnya.

Terkait politik, adanya desakan masyarakat Paluta, khususnya para perantuan, Hamsiruddin maju sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati di Paluta. Ia menegaskan awalnya tidak menjadi niatan, namun seiring waktu perkembangan Paluta ada kekurangan bukan berarti tidak ada pembangunan.

“Tetapi namanya manusia masih kurang, sehingga saya merasa terpanggil sesuai apa yang diinginkan masyarakat, sehingga ini sebuah amanah, maka insya Allah ikut nanti kontestasi di Pilkada Paluta 2024,” bebernya.

“Intinya, Hamsiruddin Siregar Putra kelahiran Desa Naga Saribu Paluta ini balik kampung untuk membangun daerah kelahiran yang lebih baik, dan tidak untuk mencari uang, tetapi membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Paluta, itu harapannya,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi