Informasi yang diperoleh, air mulai menggenangi pemukiman penduduk sekitar pukul 10.00 WIB akibat debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa tinggi sehingga meluap.

Ke-5 desa itu adalah Desa Seulalah, Seulalah Baru, Pondok Pabrik, Sidodadi, Pondok Kemuning, Kecamatan Langsa Lama, dan Gampong Jawa Belakang, Kecamatan Langsa Kota.

Curah hujan yang semakin tinggi membuat DAS Krueng Langsa meluap mengakibat ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga dada orang dewasa di kawasan pemukiman penduduk. Paea penduduk mengungsi ke tempat lebih tinggi.

"Air mulai naik sekitar pukul 10.00 WIB karena meluapnya DAS Krueng Langsa, akibat curah air hujan semakin tinggi dan debit air semakin tinggi, sehingga pemukiman pendudukan terendam banjir," ungkap Herman (58) warga Desa Pondok Pabrik.

Diharapkan kepada pemerintah setempat melalui instansi terkait agar segera membuat dapur umum dan tenda-tenda darurat, karena air masih belum surut, dikhawatirkan banyak warga yang tinggal di sepanjang DAS mengungsi.

Pantauan di lapangan terlihat personel Satbrimob Kompi IIB Pelopor yang dipimpin langsung Komandan Kompi (Danki) AKP Muhammad Rizaldi membantu warga untuk melakukan evakuasi di Desa Pondok Pabrik. Data yang diperoleh sementara di Desa Pondok Pabrik lokasi banjir terparah, dan sebanyak 98 kepala keluarga mengungsi.

Rinaldi mengatakan, personel saat ini masih di lokasi banjir dan siap membantu warga yang terkena musibah banjir dan terus melakukan pengawasan di titik lokasi banjir yang dianggap parah bersama personel BPBD.

Hingga kini, sebagian warga sudah mulai membuat dapur umum dan tenda darurat secara swadaya, bahkan Pj Wali Kota Langsa, Syaridin, sempat memantau banjir sembari memberikan bantuan sembako.

(DIR/RZD)