Demi Keamanan Bangsa dan Negara, Ulama Dukung Tindakan Tegas terhadap Terorisme

Demi Keamanan Bangsa dan Negara, Ulama Dukung Tindakan Tegas terhadap Terorisme
Tokoh ulama K.H. Gus Muwafiq, S.Ag (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Klaten - Keamanan bangsa dan negara merupakan pondasi utama bagi kelangsungan hidup manusia serta kemajuan masyarakat. Dalam konteks perubahan zaman dan kompleksitas ancaman yang semakin berkembang, momok terhadap kehidupan bangsa dan negara ini maujud dalam berbagai rupa, tak terkecuali lewat aksi terorisme.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) selaku salah satu ujung tombak penjaga keamanan NKRI, sekuat tenaga melakukan berbagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Tujuannya, untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh manusia Indonesia sekaligus keanekaragaman suku, ras, budaya, maupun agama di bumi Nusantara.

Tokoh ulama K.H. Gus Muwafiq, S.Ag mengatakan terciptanya keamanan bangsa dan negara merupakan aspek pokok yang harus dipenuhi untuk menghindari potensi kerusakan.

Cita-cita keamanan yang senantiasa diwariskan dari waktu ke waktu ini harus terus diupayakan untuk menjamin kelangsungan hidup manusia dan agama yang baik sebagai antitesa dari kerusakan.

"Manusia yang baik, agama yang baik, ini harus dijamin oleh keamanan bangsa dan negara," kata Gus Muwafiq saat Ngobar Kebangsaan di Klaten, dalam keterangan diperoleh Kamis (8/2).

Dia mengatakan dua hal ini akan hancur bila tidak ada keamanan bangsa dan negara. Karena itu Gus Muwafiq mendukung langkah BNPT RI bersama TNI/POLRI dalam pemberantasan terorisme.

"BNPT boleh mengambil teroris, oh ini dihajar. Boleh untuk apa? Menjamin keamanan bangsa dan negara. Karena tanpa keamanan bangsa dan negara, manusia yang baik akan rusak, agama yang baik juga akan rusak," ujarnya.

Gus Muwafiq menilai fase legitimasi aksi penggunaan kekerasan laiknya terorisme sudah lewat. Saat ini, yang diperlukan adalah kontribusi setiap warga dalam membangun bangsa dan negara.

"Teroris itu kan sudah enggak diperlukan. Fasenya udah fase lewat. Fase musuh Belanda dulu lah, generasi zaman old. Kalau zaman now ya kita membangun bangsa dan negara," kata dia.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi