Korban pertama kali ditemukan ayahnya Syahlan (62) tergantung dengan seutas tali di ruang tamu rumahnya.

Tetangga korban Rahmat (40) kepada wartawan mengatakan, sebelum kejadian, korban sempat bertanya-tanya tentang ayah kandungnya, Syahlan, namun beberapa jam kemudian, orang tua korban memanggilnya untuk melihat ke dalam rumah mereka, dan saat masuk ke rumah ia menemukan korban telah tewas.

Mengetahui kejadian tesebut, warga sekitar rumah korban berdatangan untuk melhat dan menurunkan korban dari jeratan tali di lehernya.

Kapolsek Firdaus, AKP Andi Sujendral , didampingi Kanit Reskrim, Iptu M Sihombing, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, “Setelah mendapat laporan dari warga, kita langsung memberitahukan kepada Unit Inafis Polres Sergai, dan bersama personel langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kroban.”

“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun ditemukan mulut berbuih dan kemaluannya mengelaurkan air nazi,”kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, motif dari tindakan bunuh diri yang dilakukan pria malang tersebut diduga karena mengalami depresi.

“Namun ketika mayat korban mau diautopsi, pihak keluarga menolaknya dan membuat surat pernyataan, lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.

(BAH/RZD)