Kedatangan inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) beserta rombongan tersebut mendapat sambutan hangat dari pengurus Muhammadiyah Kota Medan.

Dalam kesempatan itu, Prof Ridha mengutarakan niatan hatinya mendatangi kantor Muhammadiyah. Selain ingin merajut silaturahmi, dirinya juga sempat menyampaikan niatnya maju dalam kontetasi Pilkada kota Medan 2024-2029, setelah hadirnya dorongan yang besar dari sejumlah elemen masyarakat di kota Medan.

"Kami sangat mengapresiasi sambutan yang diberikan keluarga besar Muhammadiyah kepada kami. Semoga ini bisa menambah kehangatan hubungan yang telah terjalin sebelumnya Karena kita tahu bahwa hampir semua pengurus Muhammadiyah Medan adalah rekan-rekan seperjuangan juga," ungkap Prof Ridha.

Dirinya melihat saat ini Medan membutuhkan sosok pemimpin yang bisa melakukan perubahan untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

Sejalan dengan program GGSI, Prof Ridha mengaku banyak menerima aduan akan problematika yang dihadapi masyarakat saat ini, baik narkoba, banjir hingga persoalan tingginya harga kebutuhan pokok.

Dirinya merasa terpanggil untuk memenuhi keinginan masyarakat agar maju sebagai calon walikota demi mengusung perubahan ke arah yang lebih baik lagi tentunya.

"Kita melihat hampir semua dari 21 kecamatan yang kita datangi menyampaikan persoalan tentang narkoba, banjir, tingginya harga bahan pokok, problem kesehatan dan juga pendidikan. Sehingga kami merasa Muhammadiyah sebagai organisasi yang konsisten terhadap kepentingan masyarakat agar bisa bekerjasama menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini," harapnya.

Menyahuti hal itu, wakil ketua PD Muhammadiyah Medan selaku Korbid MMHAM dan MPW, Eka Putra Zakran menyambut baik kedatangan Prof Ridha beserta rombongan.

"Ini sebuah kehormatan buat kita antar lembaga bisa bersilaturrahmi. Kami sifatnya wellcome kepada siapa saja, kalau sifatnya silatirahmi. Ada beberapa aspirasi gagasan yang disampaikan tentu Muhammadiyah mendukung apalagi yang namanya GGSI ini merupakan dakwah di bidang teknologi dan gadget," ujar Eka.

"Ada dimensi dakwah, agama juga kesehatan. Tentu masyarakat yang sudah melek dengan gadget dan android bisa aman dan terhindar dari penyakit. Ini juga bukan pertama dan yang terakhir, jika ada yang mau dikomunikasikan Muhammadiyah siap," sambungnya.

Menjawab Prof Ridha sebagai sosok bakal calon walikota Medan dan hadir dengan balutan nuansa politis, Eka tak mempermasalahkan hal itu.

"Siapapun sebenarnya kami wellcome asal untuk kebaikan. Namanya politik itu siklus yang memang diatur dalam kontistusi lima tahun sekali, pilpres, pilkada, pilgub termasuk pemilihan walikota Medan. Silahkan saja kepada kader-kader terbaik bangsa untuk hadir khusus kepada Prof Ridha kita lihat secara akademis misalnya keilmuan, kecakapan muda dan energik, beliau saya fikir representatif. Besok atau lusa ada juga yang lain datang, kita Muhammadiyah wellcome, bahkan jika perlu kita buat forumnya," sebutnya.

Kemarin saat pilpres sambung Eka, pimpinan Muhammadiyah pusat juga mengundang seluruh calon.

"Posisi kehadiran beliau juga kan berupa silaturahmi sebagai ketua GGSI kecuali beliau sudah ditetapkan atau sudah diusung partai atau bahkaj sudah ditetapkan KPU sebagai calon resmi. Makanya saya bilang bukan terakhir ini, besok-besok jika sudah ditetapkan bisa kita komentari nanti Muhammadiyah secara reami bisa mengambil kebijakan terkait proses politik,” ujar Eka.

Pada prinsipnya, Eka menegaskan Muhammadiyah tidak dukung-mendukung secara organisasi.

"Tapi secara pribadi tentu semua warga negara mempunyai hak fundamentalis terhadap politik untuk menyalurkan dan mengaspirasi hak politiknya," ucapnya memgakhiri.

Adapun pengurus Muhammadiyah Medan yang hadir menerima audiensi Prof. Ridha di antaranya Sekretaris, Ibrahim Nainggolan, bendahara Prof.Dr Akrim dan para Wakil Ketua yakni Muzakkir, Dr.dr Delyuzar dan juga Rafdinal S.Sos MAP.

(JW/RZD)