Kondisi jalan Desa Sei Jawi-Jawi Kecamatan Panai Hulu, Labuhanbatu rusak berat. (Analisadaily/Fajar)
Analisadaily.com, Labuhanbatu - Masyarakat Desa Sei Jawi-jawi, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu meradang. Pasalnya, selama empat bulan terakhir sarana transportasi darat di sana rusak berat.
Padahal, jalan darat Desa penghubung kecamatan Bilah Hilir dan Panai Hulu itu, merupakan urat nadi perekonomian di sana. Akibat babak belurnya prasarana jalan itu, berdampak tak bisa dilalui kendaraan. Ironisnya, akibat rusaknya jalan di desa itu berdampak pada kenaikan biaya transportasi hasil pertanian.
"Hanya truk jenis dump yang mampu. Meskipun rawan sangkut di dalam kubangan lumpur di badan jalan rusak," paparnya.
Untuk biaya transportasi angkutan hasil pertanian masyarakat, terjadi kenaikan signifikan. Menyebabkan nilai jual tandan buah segar (TBS) Kelapa sawit dan Gabah Kering Panen (GKP) Padi persawahan.
"Masyarakat sini dominan petani sawah. Dampak jalan rusak biaya pengangkutan penjualan gabah tambah mahal," bebernya.
Sebelumnya, untuk penjualan gabah ke luar desa sebesar Rp200/kg. Saat ini mencapai Rp600/kg.
"Bertambah mahal ongkos angkutan Rp400 perkilogram. Ini menekan ketahanan ekonomi masyarakat petani," ketusnya.
Mewakili masyarakat Desa setempat, Akmal mengiba dan memohon kepada pihak pemerintah untuk dapat memberikan solusi permasalahan di sana. Khususnya Pemerintahan Presiden Prabowo yang sedang gencar berupaya membantu pengembangan perekonomian petani padi untuk membangun ketahanan pangan nasional.
"Memohon kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu agar mau memperhatikan dan memperbaiki badan jalan Desa Sei Jawi -jawi," katanya.
"Saya sebagai masyarakat Desa Sei Jawi -jawi memohon Pemerintah Daerah Labuhanbatu dan Presiden RI Prabowo untuk secepatnya melakukan upaya perbaikan jalan desa ini. Karena kalau tetap seperti ini, maka perekonomian masyarakat di daerah ini akan terpuruk," tandasnya. (REL/DEL)
