Dalam konsultasi erat dan konsensus dengan tuan rumah turnamen, sampai pada kesimpulan, karena keadaan luar biasa terkait dengan eskalasi parah wabah COVID-19 secara global, turnamen tidak dapat terjadi pada tanggal yang dijadwalkan semula.

“Semua risiko kesehatan, keselamatan, dan logistik yang relevan telah dipertimbangkan BWF, Badminton Denmark, penyelenggara turnamen, Acara Olahraga Denmark, dan pemerintah Aarhus setempat dalam mencapai keputusan ini,” kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund.

“Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua atlet, rombongan mereka, ofisial dan komunitas bulutangkis yang lebih besar adalah prioritas utama. Pembatasan perjalanan dan karantina yang semakin tinggi dan komplikasi logistik ekstrem berikutnya yang diakibatkannya ini juga berkontribusi pada penundaan,” sambungnya.

"Sementara kami berharap untuk mengadakan turnamen ini di kemudian hari, pikiran kami adalah yang pertama dan terutama dengan semua orang yang terkena dampak pandemi ini di seluruh dunia,” tambahnya.

Dilansir dari Bwfthomasubercups.bwfbadminton, Sabtu (21/3), keputusan itu dibuat dengan persetujuan Dewan BWF, Badminton Denmark, Aarhus Municipality dan mitra komersial BWF.

“Ini merupakan keputusan yang sulit tetapi perlu untuk menunda Thomas dan Uber Cup 2020. Kami berharap dapat bekerja sama dengan BWF dan mitra kami untuk menggelar acara ini pada waktu yang lebih tepat. Namun, perhatian utama kami adalah dengan keselamatan semua yang terlibat dalam waktu yang sangat tidak pasti ini,” ujar CEO Badminton Denmark, Bo Jensen.

Turnamen masih akan dipentaskan di Ceres Arena di Aarhus.

Tidak hanya itu, federasi juga dipaksa untuk menggeser kegiatan Forum Anggota BWF dan RUPS 2020. Keduanya merupakan acara penting dalam kalender BWF dan sekarang akan berlangsung 20 dan 21 Agustus di Aarhus.

(CSP)