Banda Aceh dan Aceh Besar Dikepung Banjir

Banda Aceh dan Aceh Besar Dikepung Banjir
Banjir menggenang Kota Banda Aceh (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Hujan lebat yang terus mengguyur Kota Banda Aceh selama dua hari terakhir menyebabkan wilayah ibukota Provinsi Aceh itu tergenang banjir.

Jika pada Kamis (7/5) malam hanya beberapa kecamatan saja yang banjir, Jumat (8/5) siang banjir sudah merendam seluruh kecamatan dan puluhan gampong (desa) di Kota Banda Aceh dengan ketinggian air 50 centimeter hingga mencapai 1,5 meter.

Tak hanya di Banda Aceh, sejumlah wilayah di Aceh Besar juga mengalami banjir seperti di Kecamatan Lhoong, Leupueng dan Lhoknga.

Bahkan ruas jalan nasional Banda Aceh - Calang juga mengalami kemacetan panjang akibat longsor dan tumbangnya pohon besar di kawasan Pegunungan Kulu, Aceh Besar.

Hingga Jumat sore hujan deras belum juga reda sehingga di sejumlah lokasi genangan air semakin meninggi.

Dari pantauan di beberapa gampong yang mengalami banjir, kawasan Peuniti mengalami genangan air tertinggi hingga mencapai 1,5 meter. Air masuk ke rumah-rumah penduduk setempat.

Sejumlah instansi pelayanan publik dan perkantoran juga terendam banjir seperti RSUD dr. Zainoek Abidin, Kantor BPKP, Polda Aceh, BPK RI dan BKKBN dengan ketinggian air yang bervariasi.

Sementara di Pasar Aceh sepertii Jalan KH Ahmad Dahlan juga tergenang banjir setinggi 80 cm hingga 1 meter, hingga air memasuki toko pedagang.

Akibatnya aktivitas di pasar tersebut terganggu. Para pedagang berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan di tokonya ke tempat yang lebih tinggi di lantai dua.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi menyatakan, banjir terjadi mulai Kamis malam dan Jum'at pagi tadi.

Pemerintah Kota Banda Aceh, kata dia sedang mendata warga yang terdampak.

"Kita sedang melakukan pendataan. Pihak BPBD Kota Banda Aceh juga sedang melakuka pendataan," kata Sunawardi.

Berdasarkan informasi dati Pusdalops BPBD Kota Banda Aceh, BPBA mencatat beberapa daerah yang terendam banjir luapan itu. Di Kecamatan Kuta Raja seperti Desa Lampaseh, Desa Merduati dan Desa Peulanggahan.

Banjir di Desa Peulanggahan setinggi 1,3 meter menyebabkan masyarakat setempat sudah mengungsi ke masjid.

Di Kecamatan Meuraxa Desa Blang Oi dan Desa Dayah Baro ketinggian air 50 cm. Kecamatan Baiturrahman di Desa Neusu Jaya ketinggian air 1 meter, Desa Peuniti ketinggian air 1,5 meter, Desa Suka Ramai ketinggian air 50 cm.

Di Kecamatan Lueng Bata banjir di Desa Batoh, Kecamatan Syiah Kuala banjir di Desa Prada dengan etinggianair 50 cm, Desa Alue Naga ketinggian air 50 cm.

Kecamatan Kuta Alam Desa Kampong Laksana ketinggian air 1 meter, Desa Kampong Keuramat ketinggian air 1 meter. Kecamatan Jaya Baru Desa Punge Blang Cut ketinggian air 50 cm, Kecamatan Ulee Kareng Desa Lamteh ketinggian air 50 cm.

"Banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Banda Aceh. Di beberapa kawasan air belum surut, dan hujan terus turun," jelas Sunawardi.

Menyangkut dampak banjir baik kerugian materil dan korban, masih dalam pendataan.

"Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa," terangnya.

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan banjir di ibu kota Provinsi Aceh itu.

"Saya telah memerintahkan para Kapolsek di jajaran Polresta Banda Aceh untuk melakukan langkah-langkah antisipasi banjir yang semakin parah dan antisipasi pendirian posko dan dapur umum bila masyarakat harus mengungsi," ungkapnya.

Polresta jugs melakukan koordinasi dengan Pemko Banda Aceh, BPBD Kota dan SAR terkait langkah - langkah antisipasi bila banjir semakin parah. Termasuk menyiapkan Alsus Sabhara/Alat Apung antisipasi pemberian pertolongan kepada masyarakat untuk dievakuasi dari lokasi banjir.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi