Seorang Warga Parbuluan Keluhkan Pelayanan Puskesmas Sigalingging

Seorang Warga Parbuluan Keluhkan Pelayanan Puskesmas Sigalingging
Gorius Nainggolan (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Gorius Nainggolan, warga Barisan Nainggolan, Desa Parbuluan 3, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi menyesalkan minimnya empati tenaga medis Puskesmas Rawat Inap Sigalingging.

Kepada wartawan, pria 56 tahun itu mengaku datang ke Puskesmas tersebut karena sakit, tetapi tak diberi pelayanan. Hal itu terjadi pada Jumat (26/6) sekira pukul 13.15 WIB.

Dirinya menderita cekukan tiada henti sejak pagi disertai gangguan pendengaran atau tiba-tiba tuli. Karenanya, dia memutuskan berobat ke Puskeskas Sigalingging, berjarak sekitar 4 kilometer dari kediamannya.

Setiba di sana, dr Mega Gultom bertanya apakah dirinya pasien BPJS atau umum. Dijawabnya, umum. Namun, petugas medis itu menerangkan bahwa sesuai SOP (standar operasional) jam pelayanan sudah selesai.

“Saya diarahkan menengok jadwal berobat di dinding,” kata Gorius, Senin (29/6).

Tak lama berselang, dr Mega beranjak lalu duduk di satu ruangan. Gorius duduk di teras berharap mendapat layanan. Tak lama kemudian, dr Mega dan perawat meninggalkan gedung.

Kepala Puskesmas Rawat Inap Sigalingging, dr Benny Purba mengatakan, pihaknya punya SOP. Itu sesuai saran Kementerian Kesehatan. Dijelaskan, pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB bukan waktu pelayanan, kecuali darurat.

“Hal itu dilakukan untuk kenyamanan pelayanan. Semisal, tidak etis warga berobat ke Puskesmas pukul 02.00 WIB hanya karena gatal-gatal,”sebutnya.

Sementara dr Mega menerangkan, Gorius bukanpasien darurat. Dia sudah menyarankan agar datang esok harinya.

“Kami punya kemanusiaan, tetapi tidak mungkin langgar aturan,” tandas dr Mega.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi