Indonesia Harus Berani Calonkan Diri Tuan rumah Special Olympics World Games

Indonesia Harus Berani Calonkan Diri  Tuan rumah  Special Olympics World Games
Ferdi Ramadhan peraih medali emas di cabang lompat jauh pada Junior Special Olympics Games Canberra 2008 (Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Sudah saatnya Indonesia berani mencalonkan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Special Olympics Summer Games (WSSOG) di masa mendatang. Kementerian Sosial , ujar Mensos Juliari P. Batubara, bertekad memberikan dukungan lebih dari hal-hal bersifat administrative maupun regulasi.

“Saya sebagai wakil pemerintah berharap hal itu bisa terwujud, karena bangsa yang maju akan selalu diikuti juga kemajuan bidang olahraga,” ujar Juliari P Batubara,ketika menyampaikan sambutan dalam acara ulang tahun ke-31 Special Olympics Indonesia (SOina) yang dirayakan lewat webinar, Minggu, 9 Agustus 2019.

WSSOG merupakan puncak pesta olah tangga tertinggi bagi penyandang difabilitas intelektual (DI). Terakhir kali diselenggarakan di Abu Dhabi 2019 ,dimana Indonesia mengirimkan 75 orang atlet dan meraih 11 emas, 6 perak dan 7 perunggu. WSSOG berikutnya akan berlangsung di Berlin, Jerman, tahun 2023.

SOina adalah wadah organisasi olahraga bagi kaum difabilitas intelektual yang berafisiliasi dengan Special Olympic Internasional (SOI) yang berbasis di Washington, USA. SOI merupakan geraka global yang didirikan oleh Eunice Kennedy Shriver. Indonesia terdaftar sejak Agustus 1989 dan merupakan anggota ke 79, Dalam wadah ini kegiatan olah raga dilakukan secara berjenjang
dan terus menerus. Lewat kompetisi mereka berusaha memajukan diri dan terbukti telah membawa
nama Indonesia di dunia Internasional.

Penyandang Disabilitas Intelektual adalah mereka yang terganggu fungsi intelektual mereka karena tingkat kecerdasan mereka dibawah rata-rata, antara lain lambat belajar, disabilitas grahita dan down syndrome. Hal itu secara jelas tertulis dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, tentang Penyandang Disabilitas.

Tidak Dibedakan

Lebih jauh Menteri Juliari mengatakan bahwa bagi pihaknya tidak membedakan kesempatan kepada mereka yang difabel maupun tidak. Kementerian Sosial akan memberikan dukungan penuh mengingat SOIna telah melakukan banyak hal bagi kemajuan kaum difabel intelektual.

Selain dari Kementerian Sosial, dukungan pemerintah kepada SOina didapatkan melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan tentu saja dari Menko PMK.

Talenta Khusus

Berbicara sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang duduk sebagai salah seorang anggota Dewan Penasehat SOina, mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha mengikuti kegiatan Soina. “Saya bangga saat mendapat kesempatan mewakili Indonesia untuk menyerahkan medali kemenangan,” tuturnya seraya menceritakan pengalamannya menyertai para atlit Soina di Abu Dhabi tahun lalu.

Bagi Ganjar, para penyandang difabilitas intelektual adalah mereka yang memiliki talenta khusus. Untuk mengembangkannya sangat butuh dukungan dari berbagai pihak. Bila berbagai pihak menaruh kepeduliannya tentu mereka bakal dapat lebih berkembang lagi.

Program utama Special Olympics Indonesia adalah pelatihan dan kompetisi olahraga sepanjang tahun. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain terkait dengan upaya menjaga kesehatan para atlet seperti pemeriksaan atau gigi, kesehatan kaki. Sayang semuanya terganggu akibat pandemi Covid-19, sehingga dilakukan pembatasan ataupun dialihkan secara daring.
Namun persiapan menuju World Games 2023 di Berlin tetap harus dilakukan sekalipun belum memasuki masa pemusatan latihan.

Dalam kepengurusan periode 2019-2023 yang dipimpin Ketua Umum Warsito Ellwein, SOina mempunyai 5 program pokok. Yakni Pertama, Meningkatkan kebugaran fisik, melatih kedisiplinan dan keberanian, menunjukkan kemampuan dan keahlian, memperoleh persahabatan dan kegembiraan bagi para Penyandang Disabilitas Intelektual (ID) di Indonesia. Kedua, melaksanakan pelatihan dan kompetisi olahraga khusus Penyandang ID sepanjang tahun secara professional,
sistematis, terdesentralisasi dan berkesinambungan.

Ketiga, Mengembangkan kuantitas dan meningkatkan kualitas pelatih, wasit dan juri di bidang olahraga khusus Penyandang ID. Keempat, Menumbuh-kembangkan dan membina klub-klub olah raga khusus Penyandang ID di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Kelima, meningkatkan pemahaman dan peran keluarga, relawan, masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah, guna menjamin kesinambungan dan perkembangan SOIna. (Rel)

(JA)

Baca Juga

Rekomendasi