Desa Namanteran Gelap Pasca Gunung Sinabung Erupsi

Desa Namanteran Gelap Pasca Gunung Sinabung Erupsi
Salah satu desa di kaki Gunung Sinabung yang tertutupi abu vulkanik tampak gelap, Senin (10/8) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Karo - Gunung Sinabung yang erupsi pada Senin (10/8) pukul 10.16 WIB dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter menyebabkan desa yang berada di bawah kaki Sinabung gelap.

Seorang warga yang bermukim di Desa Namanteran, Cory Ginting mengatakan, abu vulkanik menyelimuti kawasan tempat tinggalnya.

"Saat ini Berastagi gelap, bahkan lampu solar cell otomatis menyala akibat gelapnya kawasan Berastagi," kata Cory.

Kondisi itu terjadi sejak pukul 10.45 WIB. Saat ini kondisi warga sebagian mengungsi ke rumah saudara, bahkan ada juga yang bertahan di rumah masing-masing.

"Situasi jam 10 pagi seperti jam 10 malam. Abu vulkanik Sinabung sangat pekat," tutur Cory.

Sebelumnya, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra menerangkan, Sinabung kembali erupsi dengan mengularkan abu vulkanik mencapai lebih kurang 5.000 meter.

"Erupsi menyebabkan kolom abu berwarna cokelat gelap dan mengarah timur dan tenggara," ucap Armen.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Sinabung dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut mengalami erupsi pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 01.58 WIB. Abu vulkanik hasil erupsi terdistribusi di beberapa kecamatan, Kabupaten Karo.

Tinggi kolom erupsi sekitar 2.000 meter di atas puncak. Kemudian pada sore harinya Sinabung kembali erupsi dengan mengularkan abu vulkanik sejauh lebih kurang 1.000 meter.

Hingga Senin, tingkat kegempaan Gunung Sinabung masih terus meningkat dan berpotensi kembali terjadi erupsi susulan. Status Gunung Sinabung masih Siaga Level III.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi