Acara yang berlangsung secara kekeluargaan itu dihadiri Gubsu periode 2016-2018 Tengku Erry Nuradi, pengurus Bapomi Sumut, PB Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI), Ketua Pusat Kajian Melayu UMSU, Prof. Dr. Khairil Ansyari, para kolega akademis dan pimpinan perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS, tokoh agama ustaz Amiruddin, KH Zulfikar Hajar, Amhar Nasution.

Selain itu hadir Sekretaris LLDikti, Mahriyuni, Badan Pembina Harian UMSU, Bahril Datuk dan Prof. Dr Naswir Yuslem, MA, para wakil rektor, pimpinan fakultas, kabiro dan dosen di lingkungan UMSU.

Pada kesempatan itu, Erry Nuradi menyematkan tanjak (topi Melayu) kepada Agussani dan disaksikan para undangan. Agussani secara terbuka dan lepas menyampaikan rasa syukurnya meraih guru besar. Agussani mengucapkan terima kasih kepada LLDikti dan tim percepatan.

“Jabatan akademik ini merupakan anugerah yang akan saya pertanggungjawabkan, dan tentu akan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Agussani menyampaikan, capaian guru besar membuktikan tidak ada yang tidak bisa, harus yakin sehingga jabatan profesor yang tidak mudah menjadi mudah dicapai. Agussani menyampaikan UMSU memiliki empat lagi kandidat guru besar. UMSU menargetkan 5 guru besar dan 15 rektor kepala dalam setahun.

“Ini sudah menjadi program UMSU dalam merealisasikan SDM para dosen," katanya.

Agussani menyatakan komitmennya untuk terus menularkan pencapaian UMSU selama ini kepada 216 PTS di Sumut, sesuai dengan arahan LLDikti.

Kepala LLDikti Prof. Ibnu Hajar mengatakan penyerahan SK guru besar rektor UMSU sesuatu yang istimewa karena bertepatan dengan 17 Ramadan. Momentum itu sekaligus semakin membuktikan kualitas Akreditasi A yang telah disandang UMSU. Sebentar lagi para wakil rektor UMSU juga meraih guru besar.

“Saya menghormati secara tinggi pencapaian guru besar rektor UMSU dan menularkannya kepada yang lain. Ini luar biasa dan membanggakan,” ujarnya.

Ibnu Hajar berharap jabatan akademik yang diraih Rektor UMSU semakin memberikan manfaat bagi masyarakat. LLDikti menginginkan UMSU menularkan kesuksesannya kepada 216 PTS yang ada di Sumut.

Menurut Ibnu Hajar, setengah dari jumlah PTS itu masih membutuhkan pembinaan. Untuk itu, penyerahan SK guru besar kepada Rektor UMSU menjadi momentum untuk memancing perbaikan pengelolaan perguruan tinggi yang lain.

Peran UMSU semakin dibutuhkan untuk menularkan pencapaiannya yang semakin menggeliat dan meroket. Kampus UMSU akan bangga dengan torehan guru besarnya semakin banyak. UMSU akan menjadi inovator dan inspirator.

“Hadirnya guru besar akan menimbulkan dampak untuk mendorong meningkatan mutu di UMSU,” ucapnya.

Ketua BPH UMSU, Bahril Datuk sebagai perpanjangan PP Muhammadiyah menyatakan sangat bersyukur, bangga dan terharu atas jabatan akademik tertinggi diraih Rektor UMSU.

“BPH berharap UMSU dan LLDikti terus bersinergi, sehingga akan berkembang lebih baik,” tandasnya.

(RZD)