Pengungsi Afghanistan yang Bakar Diri Kini Dirawat di RSUP Adam Malik

Pengungsi Afghanistan yang Bakar Diri Kini Dirawat di RSUP Adam Malik
Pengungsi Afghanistan yang bakar diri di depan Kantor UNHCR Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pengungsi Afghanistan yang membakar diri di depan Kantor UNHCR Medan, Selasa (30/11), terus mendapat perawatan medis.

Saat ini korban berinisial AS sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Siloam ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan.

"Sudah dirujuk kemarin, Selasa (30/11) sekitar pukul 14.00 WIB," kata Humas RSUP Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak, Rabu (1/12).

Namun Rosario enggan membeberkan penanganan medis yang dilakukan terhadap AS karena status pengungsi di bawah pengawasan UNHCR.

"Gini ya, dia kan pengungsi. Ada organisasi menaunginya untuk saat ini. Kita berkordinasi dengan organisasi tersebut. Mekanisme penyampai informasi terkait dengan pasien ini," terangnya.

Ditanya berapa persentase AS mengalami luka bakar, Rosario juga tidak menjelaskan secara detail.

"Saya belum bisa menjawab penanganan dan hal-hal lainnya. Saya hanya bisa menjawab betul pasien ada di Adam Malik sudah dirujuk dari RS Siloam," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pengungsi Afghanistan melakukan aksi bakar diri pada Selasa (30/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum melakukan aksinya, AS terlebih dahulu membasuh tubuhnya dengan minyak.

Saat berada di depan kantor UNHCR, rekan-rekannya sempat menghalau AS untuk melakukan aksinya tersebut, namun tidak berhasil. AS yang membawa mancis langsung membakar dirinya.

Spontan sekuriti gedung yang melihat kejadian itu, memadamkan api. AS lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan sejumlah luka bakar.

Koordinator pengungsi Afghanistan di Kota Medan, Muhammad Juma, mengatakan bahwa rekannya berinisial AS yang membakar diri itu mengalami depresi dan stres lantaran sampai saat ini tak mendapat kejelasan tentang masa depannya untuk diberangkatkan ke negara ketiga.

"Ini karena stres dan depresi karena hidup lama di Indonesia dan mengalami ketidak jelasan. Dia (AS) mengalami depresi, stres dan sakit jiwa selama lima tahun tak ada kejelasan," katanya.

Menurut Juma bahwa AS sudah sering meminta kepada UNHCR dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) agar memperhatikan nasib para pengungsi yang menanti untuk diberangkatkan ke negara ketiga.

"Korban bolak balik minta sama IOM dan UNHCR untuk perhatikan. Tapi mereka tidak memperhatikan. Akhirnya dia nekat membakar diri," ucapnya.

Saat ini para pengungsi Afghanistan di Kota Medan meminta kepada pemerintah Indonesia agar memberikan solusi terbaik terkait masa depannya untuk diberangkatkan ke negara ketiga.

"Kami minta kepada pemerintah Indonesia tolong cari solusi yang terbaik untuk pengungsi Afghanistan di semua Kota di Indonesia dan kami minta tolong sama IOM dan UNHCR untuk cari solusi yang terbaik untuk saudara-saudara kami ini," tandas Juma.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi