Menilik Potensi Wisata Deliserdang dengan Digital Tourism

Menilik Potensi Wisata Deliserdang dengan Digital Tourism
Digital Tourism (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Terletak di kawasan Pantai Timur Sumatera, di mana sebelah utara kabupaten ini berbatasan dengan Langkat dan Selat Malaka, arah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, sebelah barat berbatasan dengan Langkat dan Karo, sementara sebelah timur berbatasan dengan Serdang Bedagai, inilah letak geografis dari Deliserdang penuh warna seperti motto daerahnya Bhineka Prakarsa Jaya.

Keberagaman geografis dan budayanya membuat Deliserdang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) dalam meningkatkan sektor pariwisata. Pandemi Covid-19 mengakibatkan sektor pariwisata terpuruk sejak tahun 2020 lalu, Deliserdang juga merasakan hal yang sama. Fenomena aktivitas digital yang meningkat dalam beberapa tahun ini, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang harus beradaptasi dengan teknologi di bidang parisiwata, yaitu digital tourism.

"Hal ini terlihat dalam prioritas utama pemerintahnya yaitu peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM yang didukung oleh teknologi," kata Kartika Ayu didampingi Ahmad Hakiki, dan Jimmi A Aritonang, terkait penelitian sebagai tugas Ujian Tengah Semester dari Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jumat (3/12).

Deliserdang memiliki banyak potensi wisata yang tersebar di berbagai kecamatannya, seperti Air Panas Penen di Sibiru-biru, wisata kuliner di Bagan Percut Sei Tuan, Danau Linting di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Air Terjun Loknya di Desa Bandar Baru, Taman Buah Lubuk Pakam, Agro Wisata Paloh Naga dan Pasar Kamu di Pantai Labu, dan masih banyak destinasi wisata lainnya. Bahkan Disporabudpar Deliserdang sering sekali membagikan tempat-tempat wisata, kuliner, budaya dan aktivitas lainnya melalui halaman Instagram mereka. Hal ini menandakan Pemkab Deliserdang mulai memasuki ranah digital dalam mempromosikan pariwisatanya.

Digital Tourism

Digital tourism adalah integrasi antara perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan industri pariwisata. Konsep yang digunakan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan sumber daya dalam bidang pariwisata, baik dari segi layanan hingga pemasaran yang mudah diakses melalui telematika. Saat ini, konsep digital tourism masih perlu dikaji lebih jauh baik dari fungsinya, manfaatnya, juga proses pemasaran yang diminati oleh pengguna dunia maya.

Dalam pengembangan digital tourism internet memiliki peran yang sangat penting. Karena sebagian besar masyarakat dunia saat ini terhubung dengan internet. Era revolusi industri 4.0 merupakan era di mana setiap masyarakat dihadapkan pada pemanfaatan digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Pada era ini baik masyarakat juga pemerintah dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam memaksimalkan peluang-peluang yang ada, terutama dalam pengembangan wisata di dunia digital untuk meningkatkan ekonomi. Revolusi industri 4.0 menuntut lingkungan pemerintah untuk mengaplikasikan sistem menjadi lebih modern dengan tujuan untuk memudahkan dalam memperoleh informasi dan akses.

Kehadiran Era Creative atau Cultural Industry dalam revolusi 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan. Cepat atau lambat industri ini akan menyisir hampir di seluruh sektor tak terkecuali pariwisata. Pemkab Deliserdang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dituntut memiliki strategi dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini di bidang pariwisata.

"Deliserdang yang merupakan salah satu kabupaten di Sumut memiliki keanekaragaman Sumber Daya Alam yang besar dan memiliki peluang investasi yang cukup baik. Pengembangan pariwisata di ranah digital dengan target pasar para milenial, salah satunya adalah Deliserdang," ucap Kartika.

"Sehingga, pemanfaatan internet dalam pemasaran pariwisata menjadi cara terbaik mengingat dampak internet telah menciptakan ruang lingkup global village," sambungnya.

Istilah pariwisata digital memang sudah mulai berkembang dibeberapa negara termasuk Indonesia. Arti dari pariwisata digital adalah pemanfaatan digital (internet) pada industri pariwisata yang mencakup pengelolaan dan pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa digital tourism adalah pemanfaatan sarana internet dengan berbagai media yang dekat di masyarakat seperti sosial media (Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan yang lainnya).

Keunggulan dari pariwisata digital ini adalah pertama, hemat biaya. Kebutuhan utama pariwisata digital adalah tersedianya koneksi internet, bila dibandingkan dengan konvensional, biaya yang dibutuhkan lebih irit. Kedua pemetaan yang akurat. Dalam pemasaran pariwisata digital, target pasar dapat ditentukan dengan mudah baik dari sisi demografis maupun minat sehingga pemetaan pasar yang dituju jauh lebih akurat.

Sementara kekurangan pariwisata digital adalah harus ada jaringan internet yang baik. Selian itu diperlukan juga Sumber Daya Manusia yang memahami terapan dan sanggup mengelola sistem informasi.

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Digital Tourism

Dilihat dari sisi geografis dan banyaknya tempat wisata di Deliserdang merupakan potensi yang baik bagi kabupaten ini dalam meningkatkan pendapatan ekonomi daerahnya. Namun, saat ini selain pelayanan secara langsung, masyarakat sering sekali melihat tempat-tempat yang ingin dikujunginya melalui internet atau sosial media.

Salah satu sasaran dalam meningkatkan sektor pariwisata adalah anak-anak muda generasi millennial. Generasi ini aktif menggunakan sosial media terutama Instagram, Facebook, YouTube dan TikTok. Karakteristik dari generasi millennial ini adalah suka mendatangi suatu tempat yang viral di sosial media. Hal-hal seperti ini dapat menjadi peluang bagi pemerintah Deliserdang dalam meningkatkan sektor pariwisatanya.

Kekuatan Pemkab Deliserdang melalui Disporabudpar adalah adanya website aktif dalam mempromosikan destinasi wisata daerah tersebut. Bahkan mereka juga aktif dalam menggunakan Instagram di @pariwisatadeliserdangkab, Fanpage Facebook, dan YouTube di akun @pariwisatadeliserdangkab. Konten-konten yang dibagikan juga uptodate sehingga masyarakat sangat mudah memilah-milah tempat yang ingin mereka kunjungi.

Namun, kelemahan dari akun sosial media dan website yang digunakan adalah informasi yang diberikan masih monoton dan umum. Informasi yang dibagikan banyak ditemukan di media online lain, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang sama saja, belum ada informasi khusus yang menekankan tentang uniknya atau sejarahnya, atau informasi lain yang belum ada di media-media lain.

Pengikut di instagram berjumlah 7080 akun dengan rata-rata 10-20 orang yang menyukai postingan. Kemudian pengikut YouTube hanya 639 subscriber, dan yang menyukai halaman Facebook Pariwisata Deliserdang berjumlah 1727 pengikut.

Postingan media sosial juga masih menggunakan konten yang biasa seperti ucapan peringatan, kegiatan pemerintahan, dan laporan kegiatan. Akan sangat baik jika postingan lebih banyak menggunakan konten promosi yang unik, harapan masyarakat, promosi, dan lain-lain.

Melalui digital tourism banyak peluang yang dimiliki oleh Pemkab Deliserdang. Dengan adanya banyak kategori wisata, Pemkab Deliserdang mengembangkan tempat wisata tersebut berdasarkan pemberdayaan masyarakat digital.

"Artinya, masyarakat yang berada di kawasan wisata memiliki kemampuan dalam mengelola website desa atau sosial media yang memberikan informasi juga edukasi kepada wisatawan," terang Kartika.

Ada peluang tentunya Pemkab Deliserdang harus juga memikirkan ancaman yang akan terjadi dalam penerapan digital tourism ini. Satu hal yang perlu diantisipasi adalah adanya kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan, dan minimnya literasi digital di masyarakat saat ini dapat merugikan posisi digital tourism di Deliserdang.

Begitu juga dengan fasilitas dan kenyamanan pengunjung di tempat wisata tersebut. Itu penting karena hakikat dari pariwisata adalah kenyamanan. Masih banyak tempat wisata yang tidak memprioritaskan hal tersebut dan cenderung ‘ingin untung’.

"Ini peran pemerintah terkhusus Dinas Pariwisata Deliserdang agar para pelaku pariwisata berbenah memprioritaskan kenyamanan, fasilitas yang memadai, dan harga yang wajar agar pariwisata di Deliserdang dapat maju pesat," tandasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi