Data Awal WHO, Omicron Lebih Menular Daripada Delta

Data Awal WHO, Omicron Lebih Menular Daripada Delta
Ilmuwan medis bersiap untuk mengurutkan sampel omicron Covid-19 di Pusat Penelitian Ndlovu di Elandsdoorn, Afrika Selatan, pada 8 Desember 2021. (AP/Jerome Delay)

Analisadaily.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, varian virus Corona Omicron lebih menular daripada strain Delta dan mengurangi kemanjuran vaksin tetapi menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah menurut data awal. Varian Delta, pertama kali diidentifikasi di India awal tahun ini dan menjadi pendorong sebagian besar infeksi Covid-19 di dunia.

Tetapi penemuan Omicron di Afrika Selatan, yang memiliki sejumlah besar mutasi, bulan lalu mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk memberlakukan larangan perjalanan di negara-negara Afrika selatan dan memperkenalkan kembali pembatasan domestik untuk memperlambat penyebarannya.

WHO mengatakan, Omicron telah menyebar ke 63 negara pada 9 Desember. Penularan lebih cepat tercatat di Afrika Selatan, di mana Delta kurang lazim, dan di Inggris, di mana Delta adalah strain yang dominan.

Tetapi menekankan, kurangnya data berarti tidak dapat mengatakan apakah tingkat penularan Omicron adalah karena kurang rentan terhadap respon imun, transmisibilitas yang lebih tinggi atau kombinasi keduanya.

"Bukti awal menunjukkan Omicron menyebabkan pengurangan kemanjuran vaksin terhadap infeksi dan penularan”, kata WHO dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Senin (13/12).

"Mengingat data yang tersedia saat ini, kemungkinan Omicron akan melampaui varian Delta di mana transmisi komunitas terjadi," tambahnya.

Infeksi Omicron sejauh ini menyebabkan penyakit "ringan" atau kasus tanpa gejala, tetapi WHO mengatakan data tersebut tidak cukup untuk menetapkan tingkat keparahan klinis varian tersebut.

Afrika Selatan melaporkan Omicron ke WHO pada 24 November. Produsen vaksin Pfizer-BioNTech pekan lalu mengatakan tiga dosis suntikan mereka masih efektif melawan Omicron.

Negara-negara dengan persediaan vaksin yang cukup seperti Inggris dan Perancis telah mendorong populasi mereka untuk menerima suntikan "penguat" ketiga untuk melawan Omicron.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi