Kisruh Pemilihan Kepling, Warga Gruduk Kantor Camat Medan Denai

Kisruh Pemilihan Kepling, Warga Gruduk Kantor Camat Medan Denai
Warga berunjuk rasa di depan Kantor Camat Medan Denai (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Puluhan warga melakukan unjuk rasa di Kantor Camat Medan Denai, Kamis (13/1), terkait pemilihan Kepala Lingkungan (Kepling) yang dilakukan di Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan II.

Salah seorang massa aksi dari lingkungan XIV, Epi, mengatakan bahwa kedatangannya bersama warga Kelurahan Tegal Sari Mandala l dan ll untuk menuntut keadilan kepada Camat Medan Denai terkait adanya dugaan pengangkatan kepala lingkungan dengan jasa orang dalam dan 'pelicin'.

"Menuntut keadilan kebenaran karena di sini pemilihan kepling tidak adil, dia yang tidak melakukan persyaratan dia yang menang," kata Epi.

Menurutnya dalam proses pemilihan, minimal untuk menjadi kepling harus memiliki dukungan 30 persen dari jumlah masyarakat.

"30 persen dukungan masyarakat dia tidak punya," ucapnya.

Selain itu kecurigaan masyarakat terkait calon Kepling XIV, Tegal Sari Mandala ll, tidak adanya nama Diana Bernadette Sinurat dalam pendaftaran, namun saat ujian nama tersebut justru terdaftar.

"Di pendaftaran tanggal 20 sampai 27 nama dia tidak ada di pendaftaran, kenapa dia bisa ujian tulisan di tanggal 3, wawancara tanggal 4 dia hadir sementara nama pendaftaran calon kepling tidak," ungkap Epi.

Bahkan tim verifikasi dari kecamatan, sambungnya, malah memenangkan suara yang dominan tidak direstui rakyat sehingga terkesan ada titipan terhadap calon terpilih.

"Dia dimenangkan, yang menangkan dia siluman, 300 lebih, 140, 120, 40 suara bisa yang menang 140 suara," jelasnya.

Warga lainnya bermarga Pasaribu yang tinggal di Lingkungan XII, Tegal Sari Mandala I, mengeluh atas tindakan pihak kecamatan yang menerapkan sistem destinasi kepada para kepala lingkungan dengan cara menurunkan jabatan tersebut.

"Mengangkat menantunya, namanya Robi tanpa ada pemilihan, inikan tidak sehat dalam pemerintahan, harusnya ini tidak terjadi," tegas Pasaribu.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi