Harga Minyak Goreng di Karo Mahal dan Sulit Diperoleh

Harga Minyak Goreng di Karo Mahal dan Sulit Diperoleh
Seorang warga sedang membuka minyak goreng kemasan (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Minyak goreng di pasar tradisional Kabupaten Karo harga mahal, dan warga sulit mendapatnya karena barang kosong di tempat penjualan.

"Minyak goreng sekarang mahal, barangnya sulit dibeli di tempat penjualan," kata Warga Kecamatan Berastagi, Anita (38), Sabtu (19/2).

Kata dia, harga minyak goreng kemasan sekarang dibandrol Rp 45 ribu dua liter, sebelumnya harga Rp 27 ribu dua liter. Ini harga untuk semua merek. Kenaikan harga sudah berjalan dua bulan terakhir ini, dan belum juga turun harganya.

Senada denga Anita, Bela (50) pedagang gorengan menyampaikan, minyak kemasan harga selangit.

“Beralih ke minyak curah eh hilang dari peredaran. Jika beli kemasan untuk berjualan gorengan kita masih mikir sebab bukan untung, tapi yang dapat rugi," kata dia.

Melambungnya dan langka minyak goreng kemasan dan curah di pasar tradisional, Pemkab Karo diminta melakukan langkah positif guna menekan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran.

Terkait kebijakan penanganan kelangkahan dan HET minyak goreng dipasaran, Bupati Karo belum bisa dikonfirmasi.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan, di tengah kesulitan masyarakat saat ini, masih ada saja oknum yang cari kesempatan. Kuat dugaannya, di balik kelangkaan minyak goreng belakangan ini pasti ada pemain di belakangnya.

"Karenanya saya bentuk dan kerahkan langsung Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatera Utara untuk melacak siapa ini pemainnya. Dan benar dugaan saya, hari ini kita akhirnya berhasil menemukan sekitar 1,1 juta kilogram produk minyak goreng kemasan yang ditimbun dalam gudang suatu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara," kata Edy.

Menurut Edy, diberi peringatan keras kepada produsen minyak goreng tersebut untuk segera mendistribusikan minyak goreng tersebut sesuai dengan HET Rp 14.000, proses distribusi akan diawasi langsung oleh Satgas Pangan Sumut.

"Untuk kasus penimbunan ini, kita juga sudah proses temuan ini dengan pihak kepolisian agar diproses hukum. Intinya sama saya jangan coba-coba bermain di atas penderitaan rakyat saya, apalagi ini musim pandemi, semua lagi susah, jadi mari sama-sama kita pakai hati kita agar tidak menzalimi rakyat," tegasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi