Jalan Nasional Sidimpuan-Tapsel-Madina Segera Dibangun Usai Tertunda 59 Kali

Jalan Nasional Sidimpuan-Tapsel-Madina Segera Dibangun Usai Tertunda 59 Kali
Ilustrasi jalan nasional (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidimpuan - Jalan nasional yang menghubungkan Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) segera dibangun setelah tertunda 59 kali dalam proses lelang yang cukup panjang dari 20 Juni 2020 sampai 28 Maret 2022.

"Alhamdulillah pembangunan jalan nasional Tapsel, Madina, Padangsidimpuan segera direalisasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai kontrak Rp196.997.333.000," kata tokoh masyarakat, Syahrul M. Pasaribu, kepada Analisadaily.com, Selasa (12/4).

Menurutnya perjuangan ini sudah berlangsung selama 21 bulan sejak lelang yang akhirnya terealisasi untuk melengkapi penanganan jalan nasional dengan sistem MYC yang lebih dulu ditangani yaitu batas Tapanuli Tengah-Tapanuli Selatan-Padangsidimpuan dengan anggaran Rp137 miliar lebih dan ruas jalan Pantai Barat Batang Toru-Rianiate/Aek Rambe-Singkuang/Madina dengan anggaran Rp158 miliar lebih.

Syahrul menjelaskan pembangunan jalan nasional koridor Batas Kota Padangsidimpuan-Jembatan Merah-Imam Bonjol ini memakai sistem multy years contract (MYC) atau tahun jamak. Ruas yang dibangun mulai Tugu Siborang Sidimpuan ke Jembatan Merah dan batas Provinsi Sumatera Barat di Madina.

Jenis pekerjaan antara lain rehabilitas mayor, preventif, pelebaran dan lainnya. Sementara jalan yang dihotmix tidak sekaligus dari Sidimpuan sampai batas Sumbar di Madina, namun terpisah sesuai kondisi badan jalan. Paling panjang di Tapsel yakni hotmix 24,45 kilometer sekaligus.

Diungkapkannya, usulan pembangunan lima koridor jalan nasional di Tabagsel disampaikannya kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketika mendampingi Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pesantren Mustafawiyah Purba Baru Panyabungan Madina tahun 2018 lalu.

"Usai acara di Mustafawiyah, Presiden Jokowi menghadiri pertemuan bersama ulama di Mega Permata Hotel Sidimpuan. Ketika itu Menteri PU Basuki, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan Djalil berada di lobi hotel. Selaku Bupati Tapsel dan mendampingi rombongan saat itu, saya manfaatkan momen tersebut dengan mengusulkan pembangunan lima koridor jalan nasional di Tabagsel," jelasnya.

Syahrul merincikan, kelima koridor jalan nasional itu ruas Batas Tapteng-Batas Kota-Sidimpuan, ruas Batas Taput-Pal XI-Sidimpuan, ruas Pal XI-Gunungtua-Langga Payung, ruas Batangtoru-Aek Rambe-Natal-Batas Sumbar dan ruas Sidimpuan-Jembatan Merah-Batas Sumbar.

Menteri PU, lanjut Syahrul, antusias menanggapinya dan memerintahkan staf untuk mencatat usul itu agar diprioritaskan. Terbukti dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2019 tentang APBN tahun 2020, pembangunan tiga koridor jalan nasional di Tabagsel ditampung dalam APBN tahun 2020.

Ketiganya adalah pembangunan ruas Batas Tapteng-Batas Kota yang dibangun mulai dari Batangtoru sampai ke Tugu Siborang Sidimpuan, kontraknya selesai tahun ini. Ruas Batangtoru-Aek Rambe-Singkuang yang dimulai tahun ini dan kontrak selesai tahun depan.

Kemudian Batas Kota Sidimpuan-Jembatan Merah-Imam Bonjol yang disosialisasikan ini. Ditender 22 Juni 2020 dan akibat dinamika proses lelang 59 kali akhirnya teken kontrak 28 Maret 2022.

"Pekerjaan di lapangan sejak Mei 2022 dan akan selesai 14 bulan ke depan serta seterusnya akan ditangani secara reguler," sebutnya.

Sementara Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan mantan Bupati Tapsel, Syahrul Pasaribu, yang memprogramkan pembangunan jalan tersebut sejak tahun 2018.

Hal senada dikatakan Basyit Dalimunthe, Anggota DPRD Tapsel yang juga mengapresiasi perjuangan Syahrul Pasaribu dalam melobi Kementerian PUPR.

"Kiranya seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat di tiga kecamatan yang dilalui koridor jalan nasional tersebut agar membantu sehingga program ini berjalan lancar," imbuhnya.

(HIH/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi