Bahkan dugaan penganiayaan yang dialami anak yatim ini diperkirakan telah berlangsung selama 2 tahun, sejak ibu kandungnya S (43) bercerai dengan alamarhum ayahnya dan menikah dengan pelaku. Ironisnya dugaan penganiayaan tersebut dilakukan ayah tirinya di depan ibu kandung korban.

Karena merasa takut dan trauma, saat ini korban terpaksa diungsikan ke rumah makciknya (adik almarhum ayah kandung) korban.

Hasil pantauan beberapa media di rumah tempat korban diungsikan, Selasa (21/6), terlihat hampir di sekujur tubuh korban terdapat luka dan memar, termasuk luka memar di bagian wajah dan kening benjol bahkan tangan kiri korban juga terlihat patah.

Menurut paman korban S (38), kasus penaganiayaan ini terungkap Senin (20/6) sekitar pukul 17.30 WIB ketika korban berteriak minta tolong karena sudah tidak tahan merasakan sakit.

“Saya menduga korban terus disiksa, karena setahun yang lalu kaki sebelah kanan korban pernah patah, namun sewaktu saya tanya alasan mamaknya ada aja,” terangnya.

Terbongkarnya peristiwa ini, menurut warga, berawal ketika kedua kaki korban diikat, lalu korban diayun berpusing-pusing dan dibenturkan ke tembok oleh pelaku, dan setelah pelaku capek barulah berhenti, sedangkan ibu korban diduga tidak ada peduli dengan perlakukan suaminya terhadap korban.

Terkaitan dengan peristiwa yang dialami anak di bawah umur ini, Kaurbinops Sat Reskirim Polres Sergai, Ipda Qori Oloan Siregar, membenarkan dan pelakunya sudah ditangkap.

Ketika ditanya tentang dugaan keterlibatan ibu kandung korban dalam perkara ini, Qori belum mengetahui hal tersebut, karena kasusnya masih dalam pemeriksaan dan pendalaman.

“Namun saya memastikan bahwa pelaku yang berhasil ditangkap, dan saat ini sudah ditahan di Mapolres Sergai,” tandasnya.

(BAH/RZD)