Kata Anita, inovasi yang dluncurkannya berupa website desa berbasis kecerdasan buatan bertujuan mengedukasi dan memotivasi kalangan pemuda serta membantu permasalahan pelaku ekonomi kreatif kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Jambur Pulau yang mengalami kendala pemasaran.

"Pengembangan website desa berupaya menjadi media promosi bagi perajin ekonomi kreatif berbahan dasar bambu yang selama ini mengalami kendala pemasaran dari hasil produksi kerajinan mereka," kata Anita yang sedang melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi selama 8 bulan, Jumat (23/9).

Program pengembangan yang sudah dimulai sejak Mei 2022, kini bisa dirasakan manfaatnya baik anggota karang taruna maupun sejumlah perajin UKM setelah melewati tahapan-tahapan seperti, pelatihan diikuti 40 peserta.

Pelatihan bertujuan menanamkan pentingnya mengetahui pemograman agar dapat membangun sebuah sistem atau aplikasi sesuai minat dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri.

Selain itu, untuk mengembangkan usaha melalui website seperti,, toko online dan lewat metode ini, potensi Desa Jambur Pulau juga dapat dipromosikan sehingga mampu menjangkau konsumen dari berbagai daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku ekraf UKM.

“Program dari Kemenbudristek ini sudah dimulai sejak Mei 2022 lalu dan sudah sekitar 70 persen berjalan. Websitenya sudah diluncurkan dan sudah bisa dimanfaatkan serta diakses,” terang Anita.

Lewat promosi dan pengembangan website desa berbasis kecerdasan buatan yang dilakukannya selaku dosen STMIK Pelita Nusantara bermitra dengan Karang Taruna Pemuda Pemudi Sejati Desa Jambur Pulau, diharapkan bisa memberdayakan potensi serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat ekraf yang sudah dilatih dan difasilitasi dalam promosi berbasis pemanfaatan ilmu teknologi (IT).

Manfaat Luas

Ketua Karang Taruna Pemuda Pemudi Sejati Desa Jambur Pulau, Taufik Widodo mengaku gagasan pengembangan webste desa berbasis kecerdasan buatan yang dilakukan Anita Sindar Sinaga memberikan manfaat cukup luas.

Banyak tumbuh minat dari anggota Karang Taruna yang awalnya tidak tahu dan tidak mau, justru termotivasi dan akhirnya ikut serta dalam pelatihan tersebut.

“Kalau manfaatnya banyak sekali. Untuk anggota, awalnya tidak mau dan tidak tahu, muncul keinginan untuk tahu dan selanjutnya memotivasi untuk bisa menambah kapasitas membuat website. Bagi masyarakat terbantu dengan terbukanya kembali pasar untuk mempromosikan hasil kerajinan mereka,” terangnya.

Baik anggota Karang Taruna maupun masyarakat kini semakin melek digital lewat website desa berbasis kecerdasan buatan tersebut sekaligus membantu dalam meningkatkan kesejahteran ekonomi masyarakat.

“Manfaatnya yang terasa nampak. Melek digital. Awalnya penasaran kemudian mau belajar sehingga sekarang sudah bisa,” tandas Taufik.

(AK/CSP)