Masyarakat Desa Lubuk Cuik Batubara Dilatih Buat Arang dan Asap Cair dari Tempurung Kelapa

Masyarakat Desa Lubuk Cuik Batubara Dilatih Buat Arang dan Asap Cair dari Tempurung Kelapa
Tim PkM photo bersama dengan anggota Koperasi Berkah Abadi Jaya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Baru-baru ini Tim PkM yang terdiri dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dan Akademi Teknik Indonesia Cut Meutia (ATICM) mengadakan Pengabdian Masyarakat di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir.

Melalui dana dari DRPM Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), para dosen yang terdiri dari Prof Ilmi, Suherman, dan Zainal, Tim PkM melatih anggota Koperasi Berkah Abadi Jaya dalam membuat arang dan asap cair dari tempurung kelapa yang banyak ditemui di Kabupaten Batubara.

Ketua Tim PkM, Prof Ilmi menyebutkan, “Selama ini sebagian besar pembuat arang dari tempurung kelapa di daerah ini membakar tempurung kelapa untuk menghasilkan arang dengan cara tradisional, yang menyebabkan kualitas arang sangat rendah karena setelah tempurung dibakar kemudian dipadamkan dengan cara disiram dengan air,” katanya, Minggu (25/9).

“Cara ini menyebabkan kandungan air di dalam arang cukup besar, sehingga harus dijemur di bawah sinar matahari. Harga arang di tingkat pengekspor tergantung kandungan air dan kadar abu dari arang,” lanjutnya.

Mesin pembuat arang dan asap cair yang dikembangkan oleh Tim PkM memiliki kelebihan, yaitu arang yang dihasilkan memiliki kualitas baik dengan kandungan air yang rendah dan kualitas ekspor. Selain itu mesin yang diserahterimakan kepada koperasi tidak menghasilkan asap, karena asap hasil pembakaran dialirkan melalui pipa pendingin, sehingga terkondensasi dan menghasilkan asap cair yang memiliki beribu manfaat.

“Asap cair dari pembakaran tempurung kelapa ini bisa dimanfaatkan sebagai pestisida, pengawet ikan, pemberi rasa dan warna yang khas pada makanan, serta bisa digunakan untuk obat luka setelah asap cair ini didestilasi ulang lagi,” sebutnya.

Ketua Pengawas Koperasi, Ahmad Fauzi, mengucapkan terima kasih kepada Tim PkM yang telah membantu koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Dengan adanya bantuan ini, para anggota koperasi yang sebagaian besar adalah petani cabai bisa memanfaatkannya untuk membuat arang guna menambah pendapatan.

“Asap cair yang diperoleh bisa digunakan untuk pestisida alami untuk menghilangkan hama pada tanaman cabai,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi