Pelatihan dalam rangka untuk mengurangi emisi dari penggunaan pupuk kimia dengan pembuatan kompos dari bahan jerami yang hasilnya akan menjadi pupuk alami untuk sawah.

Tim ANJA juga membuat Rumah Komposting dengan kapasitas 4 ton sebagai inovasi sosial untuk mengurangi emisi dari penggunaan pupuk kimia. Pada kegiatan tersebut, ANJA juga memberikan 200 kg bibit padi dan 25 liter pupuk cair organik untuk Kelompok Tani Sehati.

Ketua Kelompok Tani Sehati Desa Hutabaru, Yusnita, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan sumbangsih perusahaan kepada masyarakat, khususnya petani di Desa Hutabaru.

"Terima kasih atas bantuan perusahaan dalam memajukan pertanian desa kami dengan berbagai ilmu dan sebelumnya, tim ANJA juga memberikan pelatihan dan pendampingan untuk para petani dalam menghadapi tantangan hama tanaman seperti tikus, burung pipit, dan serangga yang menjadi salah satu penyebab utama gagal panen," ujar Yusnita, Sabtu (15/10).

Lanjutnya, selama pelatihan Kelompok Tani Sehati diajarkan untuk mengatasi masalah serangan tikus di sawah dengan inovasi predator alami, yaitu Tyto Alba atau Barn Owl, burung pemangsa, sebagai tindakan pengendalian hama di sawah tersebut.

Untuk mencegah serangga, sebanyak 500 pokok Turnera subulata, tanaman pengendali hama alami, ditanam sebagai pembasmi alami ulat api. Inisiatif pengendalian hama ini relatif murah, mudah diterapkan, dan berkelanjutan.

Rangkaian teknik pengendalian hama alternatif ini akan sangat membantu meningkatkan keseimbangan ekologis ladang petani seraya mengurangi penggunaan pestisida. Selain memberikan pelatihan dan pembinaan, ANJA juga membantu perbaikan sistem perairan persawahan Kelompok Tani Sehati dengan memasangan kincir air sebanyak dua unit.

Kincir air tersebut berfungsi untuk menyalurkan air melalui sungai terdekat ke area persawahan sehingga air sawah tetap terjaga, khususnya saat musim kemarau. Selain memasang kincir angina, ANJA juga membantu memperbaiki irigasi sawah dengan menambahkan jalur air ke waduk dari sungai sehingga volume air pada waduk bertambah dan dapat mengalir air ke area persawahan.

General Manager ANJA, Taufan Sibarani menyampaikan, Program Tani Mandiri adalah bagian dari proyek Responsible Development (RD) perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Diharapkan dengan adanya pendampingan ini perusahaan juga dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan dapat komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi.

"Kami berinovasi dengan membuat kompos. Jika memungkinkan, kami akan mengembangkan program program lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan membuka peluang inovasi yang dapat dikembangkan. Program yang sama juga akan dilaksanakan di desa lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Taupan.

Menurutnya, pembinaan dan pelatihan yang dilakukan oleh ANJA merupakan bagian dari Program Tani Mandiri yang sudah dimulai sejak 2021 dan diberikan kepada Kelompok Tani Sehati di Desa Hutabaru, Kecamatan Simangambat, Kabupaten Paluta dengan tujuan untuk mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan mengembangkan inovasi pertanian ramah lingkungan.

Pihaknya berkomitmen untuk membangun keterampilan masyarakat setempat untuk menghadapi dan mendapatkan manfaat dari transformasi menuju ke ekonomi yang lebih modern melalui program pemberdayaan sosial ekonomi. Program pendampingan ini akan terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya pada areal persawahan.

ANJ merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, minyak inti sawit, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.

ANJ memiliki dan mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan terintegrasi dengan lima pabrik CPO, serta memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatera Selatan

(ONG/RZD)