Misalnya, di counter check in tiket maskapai lantai II, begitu juga di pintu pemeriksaan sekuriti chekpoint (SCP) lantai II menuju ruang tunggu terminal keberangkatan.

Nurul, calon penumpang pesawat tujuan Jakarta berharap agar petugas meningkatkan pelayanan untuk mengatasi antrean. Pasalnya, warga banyak was-was ketinggalan pesawat.

"Kalau sudah terlihat antrean panjang, seharusnya petugas cepat, sigap membuat solusi sehingga antrian tidak lama," katanya.

Sebab, kata dia, dengan panjangnya antrian tidak sedikit calon penumpang yang komplain bahkan ada sempat terjadi gesekan antara penumpang dengan petugas.

"Kedepan hal ini tidak perlu terjadi. Ini akan membuat buruk bagi kita. Apalagi saat ini KNIA sudah berganti pengelolaan Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airport asal India. Harapan target 15 juta penumpang 2023 dan sebagai HUB wilayah barat," bebernya.

Humas Angkasa Pura Aviasi (AVI), Mulia Rahman, mengakui ada pergerakan penumpang pesawat via Kualanamu saat ini sekitar 15-17 ribu datang dan pergi.

"Saat ini kisaran 17 ribuan, dominasi penerbangan domestik. Sedangkan penerbangan pesawat datang dan pergi dikisaran 138. Kami akan terus berbenah untuk lebih baik sesuai harapan warga, sehingga Kualanamu jadi penerbangan aman dan nyaman serta menjadi kebanggaan warga Sumatera Utara," kata Mulia.

(KAH/CSP)