Diduga Potong Dana Bos, Kurnia Tidak Tahu Adanya Kutipan Liar

Diduga Potong Dana Bos, Kurnia Tidak Tahu Adanya Kutipan Liar
Kepala Cabang dinas pendidikan (Cabdisdik) Kisaran, Kurnia Utama (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kisaran - Cabang dinas pendidikan Kisaran yang meliputi dua Kabupaten diduga melakukan pengutipan uang sebesar Rp 7.500 per siswa dari SMAN, SMKN dan SMA Swasta Asahan-Batubara yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Kajian (PUKAT) Asahan-Batubara, Djesmon Sianipar, mengatakan pengutipan yang dilakukan Kasi SMA lewat Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN, SMKN, dan SMA Swasta dengan alasan untuk membuat kegiatan dalam menyambut kedatangan Gubernur Sumatera, Edy Rahmayadi ke rumah kreatif di Kelurahan Teladan, Asahan.

"Informasi yang saya dapat pengutipan itu dilakukan Kasi SMA Cabdisdik Kisaran dengan alasan menyambut kedatangan Gubsu ke rumah Kreatif pada Oktober 2022," kata Djesmon, Jumat (18/11).

Kata dia, pada Oktober lalu tidak ada tanda-tanda kegiatan untuk menyambut kedatangan Edy ke Asahan. Maka dari itu dana BOS yang sudah dipotong dialihkan oleh pihak Cabdisdik Kisaran untuk merehab rumah kreatif dengan tujuan agar perbuatan mereka tertutupi dengan adanya rumah kreatif.

"Kita sudah cari tahu bahwa Edy pada Oktober 2022 tidak ada jadwal untuk datang ke Kabupaten Asahan maupun ke rumah kreatif yang dialaskan, artinya apa yang dilakukan Kasi SMA ini diduga sudah melakukan perbuatan dugaan korupsi karena telah memotong anggran dana BOS sebesar Rp 7.500 per siswa," jelasnya.

Kepala Cabdisdik Kisaran yang meliputi dua Kabupaten yakni Asahan-Batubara, Kurnia Utama, tidak mengetahui adanya pengutipan liar atau pemotongan Rp 7.500 bersumber dari dana BOS yang dilakukan anggotanya.

"Saya tidak pernah memberi kewenangan atau memerintahkan anggota saya yakni Kasi SMA untuk melakukan pengutipan atau pemotongan dana BOS di SMA, SMKN maupun sekolah Swasta, dan ini tidak ada masuk dalam program kerja Cabdisdik Kisaran," ungkap Kurnia.

Ia memang mendapat informasi dari orang lain tentang rumah kreatif ini, namun itu tidak ditanggapinya karena tidak ada bukti mengarah ke rumah kreatif tersebut.

"Saya ada dengar informasi itu tapi tidak saya tanggapi karena belum ada bukti, namun sekarang akan saya tanyakan langsung hal ini kepada Kasi SMA, sebab saya hubungi tidak diangkatnya," tegasnya.

(ARI/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi