Penghormatan bagi Pahlawan Devisa, BP2MI Luncurkan Fasilitas VVIP Bagi PMI di Kualanamu

Penghormatan bagi Pahlawan Devisa, BP2MI Luncurkan Fasilitas VVIP Bagi PMI di Kualanamu
Penghormatan bagi Pahlawan Devisa, BP2MI Luncurkan Fasilitas VVIP Bagi PMI di Kualanamu (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) luncurkan fasiltas Very Very Important Person (VVIP) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berbagai bandara, termasuk di Kualanamu.

"Fasilitas ini dalam rangka penghormatan memperingati Hari Pekerja Migran Internasional jatuh pada 18 Desember 2022. Maka BP2MI bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara luncurkan berbagai fasilitas ini," kata Deputi II Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon, Rabu (14/12).

Kata dia, hal ini dilakukan tidak lain untuk menaikkan harkat dan martabat para pahlawan devisa negara sebagai warga negara yang dulu disebut TKI.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini menurut data ada sekitar 9 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik formal dan informal. Dari data ini hanya 4,5 juta yang formal, yang bisa diakses datanya, by name by adres, dan semuanya bisa dilihat di mana mereka bekerja dengan lengkap.

“Semisal, kalaupun terjadi masalah pada mereka, negara mudah hadir memfasilitasi mereka. Sementara 4,5 juta lagi tak ada tercatat, dan ini yang menjadi masalah. Kondisi ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk mengatasinya,” terangnya.

Sedangkan jenazah PMI yang datang selama setahun bisa sampai 700 peti jenazah. Dalam 2 tahun ini sudah 1400 peti jenazah PMI dari dari luar negeri.

“Nah ini semua jenazah dominan penempatannya nonprosedural,” ujarnya.

Sedangkan PMI yang sakit dalam setahun sebayak 3 ribuan, dan ini semua juga 90 persen PMI dalam penempatan yang ilegal.

Maka, dalam rangka memperingati Gari Pekerja Migran Internasional, Kepala BP2MI Benny Rhamdani melaunching fasilitas VVIP di 5 bandara, termasuk di Bandara Kualanamu.

“Fasilitas itu termasuk meresmikan longue khusus untuk PMI. Kita lihat memang tahap awal ini kondisinya masih terbatas, namun ke depan akan kita kembangkan lebih, baik lagi, supaya bisa menyamai yang di Soekarno Hatta,” sebutnya.

“Kita harapkan longue ini sebagai simbol penghormatan pada PMI. Kemudian ada jalur khusus di area kedatangan dan keberangkatan, ini juga memberikan simbol respect pada PMI saat mereka datang dan kembali tidak harus berdempetan dan berdesakan, tetapi ada perlakuan khusus kepada mereka di imigrasi,” sambungnya.

Kemudian haldesk, lanjutnya, kendati hal ini sudah ada sejak lama tapi juga di-launching saat ini.

"Sekali lagi Sumut ini penting karena salah satu kantong utama penempatan PMI setelah tiga provinsi utama di Pulau Jawa,” ucapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho, menilai sejauh ini masih banyak masalah dalam hal penanganan PMI ini, namun demikian pada hari ini memecahkan persoalan dengan melengkapi fasilitas PMI dengan membuat longue yang diresmikan di beberapa bandara.

Di soal terkait masih banyak pelaku dan pengiriman PMI ilegal, Pemprov Sumut akan bersinergi dan berkolaborasi dengan intansi terkait, baik kepolisian dan lainnya untuk melakukan antisipasi. Di samping itu terus melakukan sosialisasi pada masyarakat hingga pada tingkat bawah, bahwa tanpa melalui jalur BP2MI itu tidak jalur resmi.

“Intinya, dengan diresmikan VVIP dan selama ini kita sebutkan mereka pahlawan devisa negara hari ini benar-benar kita wujudkan itu,” sebuntya.

"Selama ini untuk VVIP hanya untuk pejabat negara, justru dengan diresmikannyan ini berlaku pada PMI. Silahkan menjadi PMI yang legal, kita akan permudah, baik waktu keberangkatan dan kedatangan,” tegasnya.

Mengenai data PMI Sumut, diakuinya saat ini di atas 20 ribu pertahun, tapi pihaknya juga menerima kepulangan dari daerah lain di Kualanamu.

Anggota Komisi E DPRD Sumut, Tuahman Purba, mengapresiasi semua pihak yang telah meluncurkan VVIP bagi PMI di Kualanamu. Ia berharap ke depan tidak terjadi lagi pengiriman PMI yang ilegal, khususnya dari Sumut.

"Kehadiran kita di sini diharapkan dapat meminimalisir para PMI bermasalah ke luar negeri, sehingga pahlawan devisa negara dapat terjaga dengan baik,” harapnya.

Hadir dala kesempatan itu Presiden Direktur PT AVI Kualanamu, Achmad Rifai, Kepala BP2MI Sumut, Siti Rolijah, Kabid TPI Kualanamu, Tadi Hartadi Wibowo, Dir Operasi PT AVI, Heriyanto Wibowo, serta para undangan penting lainnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi