Penangkapan Putra Gembong Narkoba Meksiko, 29 Meninggal Dunia

Penangkapan Putra Gembong Narkoba Meksiko, 29 Meninggal Dunia
Tentara Meksiko berjaga di dekat kendaraan yang terbakar selama operasi untuk menangkap putra pengedar narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman yang dipenjara. (AFP/Juan Carlos CRUZ)

Analisadaily.com, Meksiko - Pemerintah Meksiko mengumumkan sepuluh tentara dan 19 tersangka penjahat tewas dalam operasi untuk menangkap seorang putra pengedar narkoba yang dipenjara Joaquin "El Chapo" Guzman. Baku tembak yang dramatis menebar teror di bandara pada Jumat (6/1). Ribuan tentara merebut kembali kubu kartel Sinaloa di Culiacan, yang menyerupai zona perang setelah orang-orang bersenjata yang marah mengamuk untuk mencoba membebaskan bos mereka.

Ovidio Guzman ditangkap di kota barat laut pada hari Kamis dan diterbangkan ke Mexico City sebelum dipindahkan ke penjara Altiplano dengan keamanan tinggi di Meksiko tengah tempat "El Chapo" pernah melarikan diri. Pria berusia 32 tahun, yang dijuluki "El Raton" (Si Tikus), diduga membantu menjalankan operasi ayahnya sejak mantan bos kartel Sinaloa diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.

Menteri Pertahanan, Luis Cresencio Sandoval, mengatakan seorang kolonel yang memimpin satu batalion infanteri termasuk di antara mereka yang tewas setelah timnya diserang setelah penangkapan itu.

"35 tentara lainnya menderita luka tembak dan dibawa ke rumah sakit, sementara 21 pria bersenjata ditangkap," kata Sandoval dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Sabtu (7/1).

Sandoval mengatakan sebuah pesawat sipil yang hendak lepas landas dari Bandara Internasional Culiacan, serta dua pesawat Angkatan Udara Meksiko, terkena tembakan ketika antek kartel mencoba membebaskan Ovidio Guzman.

"Pesawat militer harus melakukan pendaratan darurat setelah menerima sejumlah besar dampak," kata Sandoval.

Tidak ada korban luka akibat serangan pesawat dan bandara Culiacan kembali beroperasi pada hari Jumat.

Amerika Serikat telah mengeluarkan hadiah hingga US$5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio Guzman. Itu menuduhnya sebagai pemain kunci dalam kartel Sinaloa yang didirikan oleh ayahnya.

Penangkapan itu terjadi ketika Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, bersiap untuk menyambut rekannya dari AS, Joe Biden untuk pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara minggu depan di mana keamanan diharapkan menjadi agenda utama.

"Penahanan pengedar narkoba itu bukan prestasi kecil oleh otoritas Meksiko," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.

"Dan kami tentu berterima kasih untuk itu," katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja sejajar dengan Meksiko, terutama untuk mengatasi perdagangan fentanyl opioid sintetik yang kuat.

Meksiko membantah keterlibatan Amerika Serikat dalam operasi penangkapan Ovidio Guzman.

"Kami bertindak secara mandiri, mandiri. Ya, ada kerja sama dan akan terus ada, tetapi kami membuat keputusan sebagai pemerintah yang berdaulat," kata Lopez Obrador.

Ovidio Guzman mendapatkan perintah pengadilan yang memblokir ekstradisi langsungnya ke Amerika Serikat. Bagaimanapun, pemerintah Meksiko mengesampingkan ekstradisi jalur cepat, dengan mengatakan proses hukum yang tepat akan diikuti.

Pihak berwenang mengatakan ketenangan telah kembali ke Culiacan, di mana pasukan keamanan memindahkan lusinan kendaraan curian dan terbakar yang tersebar di seluruh kota berpenduduk 800.000 orang itu.

Video di media sosial Kamis menunjukkan penumpang dan karyawan maskapai Aeromexico merunduk di belakang konter ketika tembakan terdengar di bandara Culiacan.

Orang-orang bersenjata kartel membakar mobil dan truk di beberapa persimpangan di kota, dan pihak berwenang melaporkan 19 penghalang jalan.

El Chapo menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat karena memperdagangkan ratusan ton narkoba ke negara itu selama 25 tahun.

Namun, kartelnya tetap menjadi salah satu yang paling kuat di Meksiko, dituduh oleh Washington mengeksploitasi epidemi opioid dengan membanjiri komunitas di Amerika Serikat dengan fentanyl, obat sintetis yang 50 kali lebih kuat daripada heroin.

Ovidio dan salah satu saudara laki-lakinya dituduh mengawasi hampir selusin laboratorium metamfetamin di Sinaloa serta bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Ia juga diduga memerintahkan pembunuhan informan, pengedar narkoba dan penyanyi Meksiko yang menolak tampil di pernikahannya.

Dia ditangkap sebentar sekali sebelumnya pada tahun 2019, tetapi pasukan keamanan membebaskannya setelah kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai tanggapan.

Pembebasannya memicu kecaman tajam terhadap Lopez Obrador, yang mengatakan keputusan itu dibuat untuk melindungi nyawa warga sipil.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi