Ratusan warga Desa Kuta Baru dan warga Kelurahan Tanjung Marulak Hilir berdatangan ke lokasi TKP. Hal itu terjadi, karena warga mendengar ada ditemukan mayat.

“Penemuan mayat bermula saat pekerja sedang mencabut ubi. Saat itu, pekerja mencium aroma bau tidak sedap. Setelah ditelusuri, ternyata bau tersebut berasal dari ditemukannya mayat dalam kondisi sudah membusuk dan sulit untuk dikenali lagi,” kata Kapolres Tebingtinggi, AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon melalui Kasat Reskrim, AKP Junisar Rusdianto Silalahi, Rabu (7/6).

Sawal Sinaga, warga Desa Penggalangan merupakan salah satu pekerja pencabut ubi menyebutkan, saat itu dirinya sedang istirahat makan siang.

“Dari tempat istirahat, dia mencium aroma bau busuk. Setelah ditelusuri dan dekati, ternyata dari dalam semak-semak terlihat mayat tersebut,” terang Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto menirukan ucapan Sawal Sinaga.

Dikatakan Agus Arianto, melihat temuan itu, saksi Sawal Sinaga bersama pekerja lain memanggil warga sekitar agar melaporkan adanya mayat ini kepada Pemerintah Desa dan pihak kepolisian.

Usai dilaporkan warga, pihak petugas Polres Tebingtinggi tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya, petugas melakukan olah TKP dan membawa mayat ke RS Polda Sumut Bhayangkara Cabang Tebingtinggi guna diautopsi dan kepentingan penyidikan.

"Kasusnya kini dalam penyelidikan, mayat diperkirakan sudah lebih dari 12 hari. Kita tunggu saja hasil visum, kita belum bisa memastikan kematian korban yang identitasnya belum kita ketahui," tutur Agus.

(CHA/RZD)