Peran Masyarakat Jadi Ujung Tombak dalam Pencegahan Kekerasan Anak

Peran Masyarakat Jadi Ujung Tombak dalam Pencegahan Kekerasan Anak
Komitmen bersama mewujudkan aktivis PATBM di Kelurahan se-Kota Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Peran serta masyarakat dalam pencegahan dan respon cepat terhadap kekerasan anak harus dicegah sejak dini. Oleh sebab itu, peran masyarakat sangat diperlukan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Medan, Edliaty, dalam kegiatan Pembentukan dan Sosialisasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) 2023.

"Upaya perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam upaya pencegahan dan respon cepat ketika terjadi kekerasan terhadap anak di wilayahnya," katanya, Kamis (8/6).

Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas P3APM dan P2KB dalam mewujudkan Kota Medan menuju Kota Layak Anak salah satunya melaksanakan PATBM Kota Medan 2023 sekaligus komitmen bersama mewujudkan aktivis PATBM di Kelurahan se-Kota Medan.

Edliaty menuturkan bahwa PATBM adalah sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.

"PATBM merupakan inisiatif masyarakat sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap dan perilaku yang memberikan perlindungan kepada anak," tuturnya.

Langkah strategis PATBM agar berjalan efektif yaitu lakukan pendataan dan identifikasi masalah, tingkatkan kepekaan terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak, lakukan upaya perlindungan, menjadikan perlindungan anak sebagai isu utama.

"Dengan dibentuknya aktivis PATBM mampu melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu melakukan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan merespon atau menanggapi jika terjadi kekerasan tersebut melalui jejaring dengan layanan pendukung seperti P2TP2A, PUSPAGA, UPTD PPA dan lainnya," tandas Edliaty.

Kegiatan ini dilaksanakan di 21 Kecamatan dengan narasumber yang merupakan pegiat perlindungan anak antara lain ketua Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI), Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Medan, Solidaritas Generasi Cerdas dan SOS Village Kota Medan.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi