Art Therapy untuk Penurunan Stres Pada Lansia

Art Therapy untuk Penurunan Stres Pada Lansia
Ilustrasi Art Therapy. (Analisadaily/Istimewa)

Oleh: Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS dan Ilma Khairani, S.Kep.,Ns*

SECARA sederhana lansia yaitu seseorang yang telah mengalami tahap akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia dalam ukuran fungsi dan ukuran waktu. Lansia adalah masa dimana proses produktivitas berfikir, mengingat, menangkap dan merespon sesuatu sudah mulai mengalami penurunan secara berkala. Lanjut usia (Lansia) akan mengalami penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual atau kemunduran seluruh system tubuh yang dapat menghasilkan stres pada lansia. Dan ini adalah suatu proses kehidupan yang akan dialami oleh setiap orang.

Manusia berkembang dari ketidakberdayaan hingga menjadi manusia yang sempurna dan mandiri, dan akhirnya menjadi renta tak berdaya lagi. Akan tetapi, ada sebagian orang yang takut dan tidak mau menerima kenyataannya serta tak tahu harus bagaimana menghadapi masa lanjut usianya. Betapa banyak orang lanjut usia yang merasa kesepian dan tak berguna, dan tak sedikit pula yang mengalami stres.

Menurut para peneliti dan ahli psikologi, stres pada zaman modern ini lebih disebabkan karena banyaknya perubahan yang harus dihadapi, menuntut adaptasi dan penyesuaian yang pesat, tentunya tidak mudah untuk dicapai dan dilaksanakan oleh semua orang dengan sama mudahnya, sehingga tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi stres. Berdasarkan gejala yang timbul, stres dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu stres ringan, stres sedang, dan stres berat. Stres dapat ditangani dengan tertawa, relaksasi, olahraga, menyelesaikan masalah, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan dengan menyalurkan hobi seperti bernyanyi, bercerita, menggambar (Art therapy), mendengarkan musik dan bermain musik.

Pengelolaan stres secara nonfarmakologi (terapi tanpa obat-obatan) yang dapat menyebabkan relaksasi adalah Art therapy yaitu seperti menyanyi, menggambar, dan bercerita. Pada artikel ini art therapy yang digunakan adalah menggambar (seni). Art therapy merupakan salah satu terapi yang dapat menurunkan stres. Suatu bentuk terapi yang bersifat ekspresif dengan menggunakan materi seni, seperti lukisan, kapur, spidol, dan lainnya. Art therapy menggunakan media seni dan proses kreatif.

Adapun untuk menilai tingkatan stres salah satunya bisa menggunakan alat ukur stres berupa kuesioner seperti Perceived Stress Scale (PSS). Alat ukur ini menggunakan kuesioner yang telah terstandar dan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Kuesioner ini dibuat untuk mengukur persepsi global dari stres yang memberikan beberapa fungsi penting. Perceived Stress Scale (PSS) ini terdiri dari sepuluh pertanyaan yaitu enam pertanyaan negatif dan empat pertanyaan positif.

Art Therapy dapat membantu mengekspresikan diri, meningkatkan keterampilan coping individu, mengelola stres, dan memperkuat rasa percaya diri pada individu, kegiatan ini menyenangkan seperti menggambar ditambah dengan warna yang warna-warni sehingga individu sejenak terlupakan oleh masalah yang dialami atau menekan. Individu dianjurkan mengekspresikan perasaan mereka masing-masing ke dalam suatu gambar. Jadi, seseorang itu akan menggambar sesuai dengan perasaan masing-masing, baik itu senang maupun sedih.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi