Jokowi: NU Berkontribusi Luar Biasa Menjaga Keutuhan NKRI

Jokowi: NU Berkontribusi Luar Biasa Menjaga Keutuhan NKRI
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sambutan dalam agenda peresmian gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, bertepatan dengan perayaan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-101, Rabu (31/1/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)

Analisadaily.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kontribusi luar biasa dalam membela dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan itu dikemukakan Presiden Jokowi mengawali pidato sambutannya dalam agenda perayaan hari lahir (harlah) NU ke-101 di Yogyakarta, Rabu (31/1).

"Kontribusi NU sangat luar biasa dalam menjaga NKRI, menjaga Pancasila, menjaga Bineka Tunggal Ika," katanya, dilansir dari Antara.

Jokowi menyampaikan ucapan selamat atas hari lahir NU serta rasa terima kasih pemerintah, bangsa, dan negara, atas komitmen NU dalam membela dan menjaga keutuhan NKRI.

"Saya mengucapkan selamat harlah yang ke-101 kepada seluruh keluarga besar NU dan sekaligus terima kasih atas komitmen NU dalam membela dan menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa sikap toleran bangsa Indonesia melalui ajaran moderat dalam beragama telah menjadi inspirasi dunia.

"Ini adalah berkat komitmen dan kerja keras para kyai dan ibu nyai, juga para santri di seluruh tanah air Indonesia," ujarnya.

Presiden meminta NU untuk terus berkontribusi untuk keutuhan sekaligus kemajuan NKRI ke depan.

Hari lahir NU ke-101 tahun ini mengusung tema "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia".

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Amin Said Husni melalui laman resmi NU menjelaskan, tema ini bermakna menekankan pentingnya memanfaatkan momentum peringatan harlah ke-101 NU untuk memacu kinerja organisasi NU.

Peringatan ini juga menjadi momen meningkatkan performa jam'iyah melalui konsolidasi, penguatan organisasi, dan jaringan. Sehingga bisa menjadi bagian upaya mengawal kemenangan Indonesia, yang nantinya ditandai dengan Indonesia Emas tahun 2045.

Hadir dalam agenda peresmian tersebut, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazrouei beserta delegasi, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Turut mendampingi Presiden perwakilan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, beserta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi